Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agen Perjalanan Online Expedia PHK 3.000 Karyawan, Ada Apa?

Kompas.com - 25/02/2020, 14:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Konglomerasi agen perjalanan online Expedia Group bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 12 persen dari total pegawainya.

Artinya, kurang lebih 3.000 karyawan Expedia bakal terdampak PHK.

Dilansir dari CNBC, Selasa (25/2/2020), Expedia menyatakan langkah untuk merumahkan karyawan ini diambil setelah kinerja keuangan tahun 2019 mengecewakan.

Baca juga: Sederet Perusahaan Besar RI yang Lakukan PHK Massal

Para eksekutif Expedia mengirimkan e-mail pengumuman perubahan struktur perusahaan tersebut pada Senin (24/2/2020) siang waktu setempat.

"Kami menyadari bahwa kita telah mengejar pertumbuhan dengan cara yang tidak sehat dan tidak disiplin," tulis para eksekutif Expedia, selanjutnya mengatakan kinerja perusahaan pada 2019 mengecewakan.

Selain memangkas 12 persen dari total pegawai, Expedia juga akan memangkas biaya dengan mengakhiri sejumlah proyek serta mengurangi penggunaan kontraktor dan vendor.

PHK karyawan ini menyusul kinerja keuangan kuartal IV 2019 yang cenderung mengecewakan.

Baca juga: Laba Anjlok, HSBC Buka Kemungkinan PHK 35.000 Karyawan

Pimpinan Expedia Barry Diller pun menyoroti proses dan etos kerja perusahaan, yang disebutnya tak bisa beradaptasi. Menurut Diller, para pegawai cenderung hanya mementingkan kehidupannya dan tidak bekerja secara serius selama beberapa tahun.

Expedia menargetkan penghematan biaya antara 300 juta hingga 500 juta dollar AS di seluruh bisnisnya.

Diller dan Wakil Pimpinan Peter Kern mengambil alih operasional harian Expedia setelah mantan CEO Mark Okerstrom dan Direktur Keuangan Alan Pickerill mundur pada Desember 2019 lalu.

Saat itu, Diller menyatakan perubahan kepemimpinan terjadi lantaran ketidaksepahaman terkait strategi perusahaan antara manajemen senior dan direksi.

Selain lamannya sendiri, Expedia juga memiliki sejumlah merek agen perjalanan online lainnya, seperti HomeAway, Hotels.com, Orbitz, Travelocity, dan Vrbo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com