Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Tantang Profesor Pertanian Terapkan Hasil Riset

Kompas.com - 25/02/2020, 16:33 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menantang para profesor pertanian untuk menerapkan hasil riset sehingga berkontribusi pada peningkatan pendapatan petani.

Hal itu ia sampaikan saat mengukuhkan dua profesor riset dalam bidang hama dan penyakit tanaman untuk inovasi teknologi pengendalian tikus dan teknologi proses pasca-panen buah tropis untuk standar ekspor.

"Saya memberikan tantangan kepada Saudara Setyadjit yang baru dilantik untuk dapat menyusun rancangan program dalam meningkatkan produksi dan kualitas buah tropis kita sesuai standar ekspor yang berlaku, dan pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan pendapatan petani kita," kata Syahrul dalam keterangan resmi yang diterima kompas.com, Selasa (25/2/2020).

Baca juga: Mentan Pastikan Pasokan Bawang Putih Aman, Meski Impor Dari China Dihentikan

Kedua profesor yang dikukuhkan yakni Setyadjit untuk inovasi teknologi proses pasca-panen buah tropis untuk pemenuhan standar ekspor dan Sudarmaji untuk inovasi teknologi pengendalian hama tikus terpadu berbasis bioekologi untuk pengamanan produksi padi nasional.

Menurut Mentan, penelitian menjadi sangat penting karena pertanian dan bibit menjadi bagian-bagian terpenting untuk bisa mendapatkan hasil pertanian yang maksimal.

Oleh karena itu kata dia, penelitian harus terus dilakukan hingga mendapatkan hasil yang bisa bermanfaat untuk membantu kesejahteraan petani Indonesia.

Baca juga: Pemerintah Buka Opsi Beri Suntikan Dana Rp 15 Triliun ke Jiwasraya

Syahrul juga mengharapkan Profesor Riset yang baru dikukuhkan dapat lebih berperan aktif menjadi pembina dan motivator bagi para peneliti yang lebih muda, baik dalam bidang kepakaran, maupun dalam pengembangan jati diri, integritas serta profesionalisme mereka.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry mengatakan, inovasi yang dilakukan terkait pengendalian hama tikus dapat mengurangi losis dengan pasca panen.

Sehingga hasil riset terkait inovasi teknologi pengendalian tikus sangat penting untuk diterapkan oleh masyarakat.

"Bertani itu sekarang kan dibeberapa daerah ada yang terserang tikus dan salah satu terobosan yang disampaikan Dr. Sudarmaji tadi jadi salah satu solusi memecahkan masalah pengendalian tikus secara bioekologi. Dan ini sudah lama kita lakukan tinggal menunggu dilakukan secara masif di lapangan," ucap Fadjry.

Baca juga: Stafsus Menteri BUMN: PMN Bukan Prioritas dalam Penyelamatan Jiwasraya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com