Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Harga Gas Turun, Pertamina Minta Insentif

Kompas.com - 25/02/2020, 18:30 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meminta beberapa insentif untuk menurunkan harga gas industri.

Hal tersebut dikemukakan Nicke saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi VI DPR RI pada Selasa (25/2/2020).

“Kami meminta bisnis hulu, pertama tambahan split. Bagian kontraktor di tambah. Tax insentif. Lalu ada perlakuan aset negara, kami minta relaksasi,” ujar Nicke.

Baca juga: Jokowi Minta Harga Gas Diturunkan, Februari 2020 Masih Ada yang Mencapai 13,5 Dollar AS

Nicke menekankan Pertamina juga ingin adanya insentif pajak, penghapusan cost recovery stop dan perlakuan aset-aset negara yang disewa.

Menurut dia, Pertamina butuh beberapa insentif di hulu agar bisa menciptakan harga gas yang murah. Sebab, salah satu faktor pembentuk harga gas berasal di hulunya.

“Jadi kami minta relaksasi di situ, dan inilah yang kami yakini dapat menurunkan harga gas jadi 4,5 dollar AS per MMbtu untuk industri tertentu tadi,“ kata Nicke.

Nicke menerangkan, dengan harga gas 4,5 dollar AS per MMbtu di hulu, maka sisanya sebesar 1,5 dollar AS per MMbtu merupakan harga transmisi dan distribusi yang berada di wilayah midstream.

Baca juga: Ahok Dinilai Mulai Rintis Jalan Hentikan Laju Mafia Migas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com