Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ini Wujud Nyata Kepedulian Sinar Mas terhadap Lingkungan

Kompas.com - 27/02/2020, 13:44 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo pernah mengatakan jika banjir yang terus berulang bukan hanya disebabkan oleh kerusakan lingkungan.

Banjir juga diperparah oleh kebiasaan masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Hal itu berarti budaya memilah sampah perlu ditumbuhkan di ranah keluarga.

Sinar Mas pun tidak tinggal diam dengan situasi itu. Melalui salah satu pilarnya, Sinar Mas telah melakukan sejumlah kegiatan sebagai upaya mewujudkan Program CSR bidang lingkungan.

Baca juga: Bupati Tanah Bumbu Sambut Baik Puskesmas Rawat Inap dari Sinar Mas

Contoh program adalah Festival Hijau yang rutin diselenggarakan sejak 2004 sebagai upaya mengampanyekan, melatih, membina, dan gerakan moral, penghargaan, serta promosi terhadap semua aspek lingkungan.

Kepedulian Sinar Mas terhadap lingkungan tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Baru-baru ini, Sinar Mas kembali melakukan aksi nyata untuk membangun budaya memilah sampah.

Pilah sampah mulai dari rumah

Sinar Mas mulai berupaya membudayakan pilah sampah dari rumah melalui salah satu pilar usahanya pada warga klaster Victoria River Park dan Greencove, BSD City, Tangerang Selatan.

Upaya itu dilakukan dengan mengedukasi warga di sana untuk memilah sampah rumah tangga, mengonversinya menjadi uang, dan menyalurkannya untuk masyarakat kurang mampu.

Hingga ujung Februari 2020, warga sudah lima kali berkumpul untuk belajar dan mempraktikkan cara mendaur ulang sampah.

Sampah organik mereka jadikan bahan baku pembuatan barang kebutuhan sehari-hari seperti pembersih lantai dan sabun cuci piring.

Baca juga: Urai Kemacetan di Balikpapan, Jalan Sinar Mas Land Boulevard Resmi Dibuka

Sementara itu, sampah anorganik dikirim ke pihak pengepul yang akan melakukan daur ulang. Hasil penjualan sampah lantas menjadi dana sosial.

"Kegiatan seperti ini merupakan bentuk kesadaran warga terhadap pentingnya memilah sampah, khususnya sampah plastik,” kata seorang warga bernama Ketty di Tangerang Selatan, Sabtu (22/02/2020) dalam keterangan tertulis.

Ia melanjutkan, kegiatan pilah sampah itu diharapkan menjadi kebiasaan di klusternya dan bermanfaat bagi masyarakat kurang mampu.

Pentingnya pilah sampah pun kian terasa saat banjir besar melanda Jabodetabek awal Januari 2020. Saat itu, 119 titik di Kota Tangerang Selatan sempat terendam banjir.

Baca juga: PAPERUN 2019 Harian Kompas dan APP Sinar Mas Galang 300 Juta untuk Literasi

Banjir menghasilkan tak kurang dari 130 ton sampah. Menurut Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, sampah rumah tangga mendominasi tumpukan sampah itu.

Saat ini, sudah ada 25 kepala keluarga terlibat dalam awal kegiatan pilah sampah itu, sehingga belum dihitung berapa sampah yang dipilah.

Meski demikian, inisiatif untuk membangun budaya peduli lingkungan mulai dari rumah telah mereka mulai sebagai bagian dari keseharian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com