Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Lebih Produktif dan Karier Menanjak? Lakukan 3 Hal Ini

Kompas.com - 28/02/2020, 09:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Forbes

NEW YORK, KOMPAS.com - Setiap pegawai yang bekerja di perusahaan tentu ingin kariernya menanjak.

Cara terbaik untuk membuat karier Anda melesat adalah dengan bekerja lebih baik dan produktif. Namun, ada saja hambatan untuk produktif saat bekerja.

Oleh sebab itu, Anda butuh strategi guna memperbaiki efektivitas saat bekerja. Sebab, dengan bekerja secara efektif, Anda juga bisa membuahkan pekerjaan dengan kualitas lebih tinggi.

Baca juga: Kerja 4 Hari Seminggu, Produktivitas Karyawan Microsoft Jepang Naik 40 Persen

Tak dipungkiri juga, produktivitas dapat berujung pada promosi jabatan.

Dilansir dari Forbes, Jumat (28/2/2020), berikut ini 3 hal yang dapat Anda lakukan agar lebih produktif dan nantinya karier menanjak.

1. Kurangi rapat atau percepat durasinya

Ilustrasi bekerja sama.Shutterstock Ilustrasi bekerja sama.

Beberapa rapat memang penting, namun tidak sedikit juga yang tidak penting.

"Rapat bisa sangat mahal dan sangat membuang waktu berharga pegawai. Rapat dengan rekan kerja memang bagus, tapi membuat 15 orang berkumpul di satu ruangan untuk rapat selama beberapa jam sebenarnya bisa dipercepat (durasinya)," kata John Furneaux, CEO dan pendiri Hive, platform produktivitas.

Terkadang, cara terbaik untuk menemukan sebuah topik atau membentuk tim bukan dengan rapat. Ketimbang rapat, komunikasi bisa lebih produktif lewat e-mail, grup WhatsApp, atau cara-cara kolaboratif lainnya.

Baca juga: Ingin Produktif di Kantor? Lakukan 7 Hal Ini

Ketika memang harus rapat, maka pastikan setiap orang fokus pada tugas masing-masing. Pastikan juga setiap orang yang terlibat mengetahui tujuan rapat, apakah untuk membagi informasi, mengumpulkan masukan, atau membuat keputusan.

Ini tidak hanya akan membuat rapat lebih produktif, namun juga mematok ekspektasi yang jelas. Pun jika Anda akan merencanakan rapat, pastikan efektivitasnya dengan memberitahu topik diskusi dan persiapan yang harus dilakukan.

2. Hindari multitasking

.iStockphoto .

Mencoba untuk multitasking alias melakukan beberapa pekerjaan sekaligus tidak akan membuat karier Anda menanjak. Multitasking malah bisa mengganggu karier Anda.

Sebab, multitasking akan membuat perhatian Anda terpecah-pecah antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya sampai Anda tidak bisa fokus sama sekali. Akhirnya Anda membuat pekerjaan tak selesai atau separuh selesai.

Riset membuktikan, multitasking malah membuat produktivitas seseorang menurun. Dalam sebuah studi, para psikolog menemukan hanya 2,5 persen orang yang bisa sukses mengerjakan dua hal sekaligus.

Baca juga: Simak Cara Mengelola Tim Kerja agar Lebih Produktif

Artinya, multitasking kemungkinan besar tidak membuat Anda lebih produktif. Oleh karena itu, fokuslah mengerjakan satu hal, kemudian kerjakan hal lain setelah selesai.

Agar tak membuang waktu, pasang target atau durasi yang Anda butuhkan untuk mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.

3. Jangan lupa rehat sejenak

Ilustrasi istirahatTodd Warnock Ilustrasi istirahat

Menuju peningkatan karier adalah soal kerja cerdas, bukan kerja keras. Anda tak akan lebih produktif dengan memaksakan diri bekerja keras.

Di sela-sela bekerja, jangan lupa untuk rehat sejenak. Pendiri TalentSmart Travis Bradberry melakukan riset rasio bekerja dan istirahat di tempat kerja. Ia menemukan bahwa pegawai 100 persen fokus bekerja selama 1 jam.

"Ketika mereka merasa lelah (setelah bekerja 1 jam), mereka rehat sejenak dan benar-benar memisahkan diri dari pekerjaan. Ini membantu mereka untuk krmbali segar untuk menghadapi jam produktif lagi," terang Bradberry.

Baca juga: Ini 3 Strategi Produktif ala Jeff Bezos

Ketika memutuskan untuk rehat sejenak, cobalah menjauh dari komputer, laptop, atau ponsel Anda. Pergilah ke luar gedung dan menghirup udara segar atau minum segelas air putih.

Biasakan mengambil istirahat selama 5 menit setiap bekerja 1 jam. Gunakan waktu 5 menit itu benar-benar menjauhkan diri dari pekerjaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com