KOMPAS.com - Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengatakan, pihaknya telah memetakan situasi ketahanan pangan wilayah.
Berdasarkan peta tersebut, diketahui terdapat 88 kabupaten di 956 kecamatan yang rentan rawan pangan.
“Ini dievaluasi setiap tahun, kami pantau penurunannya, dan kami siapkan program intervensi untuk mengentaskannya,” kata Agung, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Hal tersebut disampaikan Agung saat menghadiri Roundtable Ketahanan Pangan Nasional Berkelanjutan Menuju Indonesia Kuat dan Modern 2045, di Menara Kadin, Kamis (27/02/2020).
Baca juga: IPG Gandeng SEAMEO BIOTROP untuk Dukung Ketahanan Pangan
Agung menambahkan, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam menjaga ketahanan pangan.
“Tiga hal tersebut adalah ketersediaan pangan atau seberapa cukup pangan tersedia, keterjangkauan yaitu seberapa mampu pangan diakses, dan bagaimana pemanfaatan pangan,” kata Agung.
Tahun 2019, Global Food Security Index (GFSI) mencatat status ketahanan pangan Indonesia berada di peringkat 62.
Angka tersebut meningkat dari tahun 2016, yang berada di peringkat 71.
Baca juga: Kementan: Pesatnya Laju Konversi Lahan Ancam Ketahanan Pangan Nasional
Hal tersebut menunjukkan status ketahanan pangan Indonesia semakin baik.
Sementara itu, angka Prevalency of Undernourishment (PoU) atau prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan juga menurun.
“Artinya orang yang kurang cukup pangan di Indonesia turun dari 12,89 persen pada 2014 menjadi 7,66 persen pada 2019,” kata Agung.
Meski begitu Agung mengakui, ke depannya ketahanan pangan masih dihadapkan pada berbagai tantangan, baik dari supply maupun demand. Oleh karena itu, diperlukan integrasi lintas sektor.
Baca juga: Indonesia: Kesetaraan Jadi Salah Satu Kunci Pencapaian Ketahanan Pangan
“Kami harus menjamin 267 juta orang Indonesia tidak ada yang kelaparan. Ini arahan presiden melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Saya yakin ini bukan pekerjaan mudah, tetapi harus diwujudkan bersama,” kata Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.