Pada keadaan dan waktu yang sama, di Baung, Sumatera Selatan, Irma (28), Dwi (25), dan Putri (22), juga menembus hutan guna memeriksa kesehatan para petugas pemadam kebakaran.
“Saya belajar solidaritas, kekompakan, dan semangat dari mereka,” kata Irma.
Baca juga: Kekeringan, Tim Satgas Kesulitan Padamkan Karhutla di Kabupaten Siak
Irma bercerita, setelah diperiksa umumnya para petugas pemadam kebakaran meminta salep obat gatal.
“Biasanya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menyerang mereka. Kami juga bekali dengan obat luka bakar dan gatal," kata Irma.
Kelangkaan air bersih, lanjut Irma,membuat mereka tidak mandi berhari-hari. Alhasil pakaian basah bercampur keringat yang mereka terus digunakan membuat badan gatal.
Irma pun mengaku, dirinya sering berdoa agar hujan segera turun, menggantikan peluh petugas yang sudah berhari-hari memadamkan api tanpa kenal lelah.
Sementara itu, Putri juga memiliki cerita dari kerelawanannya saat karhutla.
Baca juga: Badan Restorasi Gambut Sebut Riau dan Aceh Waspada Karhutla
Di sana, terkadang jalur darat tidak tersedia sama sekali. Padahal, petugas pemadam kebakaran harus bersiaga sehingga tidak bebas berpindah dan meninggalkan lokasi.
Jadilah para petugas medis yang aktif mendatangi mereka. Tim medis pun harus menggunakan jalur air, melintasi sungai atau kanal dengan perahu motor.
Putri bercerita, dirinya pernah menempuh sekian kilometer menumpang ketinting, sebutan warga setempat bagi perahu kayu bermotor.
Namun tiba-tiba, di tengah perjalan petugas pemadam kebakaran yang mendampinginya mendapat panggilan radio untuk membantu pemadaman.
Baca juga: Menteri LHK Siti Nurbaya Bertemu Mahfud MD, Bahas Persiapan Rakornas Karhutla
“Petugas naik ke hutan yang terbakar. Mereka bilang, Putri ini ada golok. Gunakan kalau diperlukan. Kami harus bantu pemadaman terlebih dahulu,” kata Putri.
Putri yang berada seorang diri di kawasan bekas terbakar pun cemas karena tidak tahu kapan akan dijemput.
“Saya menangis. Cemas dan tidak tahu apa yang harus dilakukan karena hampir dua jam menanti mereka,” kata Putri.
Namun setelah semua yang dilalui, Irma, Intan, dan Putri, justru mereka mengaku tidak kapok dengan aktivitas tersebut.
Ketiganya malah merasa tertantang untuk kembali merasakannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.