Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Cerita Tim Medis Sinar Mas saat Penanggulangan Karhutla

Kompas.com - 28/02/2020, 12:25 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Pada keadaan dan waktu yang sama, di Baung, Sumatera Selatan, Irma (28), Dwi (25), dan Putri (22), juga menembus hutan guna memeriksa kesehatan para petugas pemadam kebakaran.

“Saya belajar solidaritas, kekompakan, dan semangat dari mereka,” kata Irma.

Baca juga: Kekeringan, Tim Satgas Kesulitan Padamkan Karhutla di Kabupaten Siak

Irma bercerita, setelah diperiksa umumnya para petugas pemadam kebakaran meminta salep obat gatal.

“Biasanya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menyerang mereka. Kami juga bekali dengan obat luka bakar dan gatal," kata Irma.

Kelangkaan air bersih, lanjut Irma,membuat mereka tidak mandi berhari-hari. Alhasil pakaian basah bercampur keringat yang mereka terus digunakan membuat badan gatal. 

Irma pun mengaku, dirinya sering berdoa agar hujan segera turun, menggantikan peluh petugas yang sudah berhari-hari memadamkan api tanpa kenal lelah.

Sementara itu, Putri juga memiliki cerita dari kerelawanannya saat karhutla.

Baca juga: Badan Restorasi Gambut Sebut Riau dan Aceh Waspada Karhutla

Di sana, terkadang jalur darat tidak tersedia sama sekali. Padahal, petugas pemadam kebakaran harus bersiaga sehingga tidak bebas berpindah dan meninggalkan lokasi.

Jadilah para petugas medis yang aktif mendatangi mereka. Tim medis pun harus menggunakan jalur air, melintasi sungai atau kanal dengan perahu motor.

Putri bercerita, dirinya pernah menempuh sekian kilometer menumpang ketinting, sebutan warga setempat bagi perahu kayu bermotor.

Namun tiba-tiba, di tengah perjalan petugas pemadam kebakaran yang mendampinginya mendapat panggilan radio untuk membantu pemadaman.

Baca juga: Menteri LHK Siti Nurbaya Bertemu Mahfud MD, Bahas Persiapan Rakornas Karhutla

Petugas naik ke hutan yang terbakar. Mereka bilang, Putri ini ada golok. Gunakan kalau diperlukan. Kami harus bantu pemadaman terlebih dahulu,” kata Putri.

Putri yang berada seorang diri di kawasan bekas terbakar pun cemas karena tidak tahu kapan akan dijemput.

“Saya menangis. Cemas dan tidak tahu apa yang harus dilakukan karena hampir dua jam menanti mereka,” kata Putri.

Namun setelah semua yang dilalui, Irma, Intan, dan Putri, justru mereka mengaku tidak kapok dengan aktivitas tersebut.

Ketiganya malah merasa tertantang untuk kembali merasakannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com