JAKARTA, KOMPAS.com - Virus corona yang pertama kali muncul di Wuhan, Provinsi Hubei, China kini telah menyebar ke 50 negara.
Penyebaran virus corona yang sangat cepat ini tentu membawa dampak luar biasa pada perekonomian China dan global, contohnya sektor pariwisata.
Untuk mencegah penyebaran virus baru, pemerintah di seluruh dunia telah memberlakukan pembatasan perjalanan pada orang yang akan bepergian dari dan ke China.
Baca juga: Sektor Keuangan Indonesia Mulai Terdampak Virus Corona
Indonesia menjadi salah satu negara yang telah memberlakukan larangan perjalanan ke dan dari China.
Meskipun virus ini belum dinyatakan secara resmi ditemukan di Indonesia, tidak bisa dipungkiri akan berpengaruh pada perekonomian Indonesia.
Pemerintah telah mempersiapkan langkah-langkah preventif dalam menanggulangi goyahnya ekonomi jika virus ini sampai masuk ke Indonesia.
Pariwisata diperkirakan akan menjadi sektor yang paling berdampak akan merebaknya kasus ini. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) memprediksi potensi kerugian sektor industri pariwisata mencapai puluhan miliar per bulan karena anjloknya turis dari China.
“Virus Corona yang sudah banyak menyerang saudara kita di belahan negara lain tentu menjadi ketakutan yang juga dirasakan hingga Indonesia. Tak hanya tindakan dari pemerintah, masyarakat pun perlu mawas saat bepergian ke luar negeri sehingga menimalisir kemungkinan virus masuk ke Indonesia," kata Managing Partner Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani dalam keterangannya, Jumat (28/2/2020).
Baca juga: Dampak Virus Corona BI Sebut Tiga Sektor Ini Akan Terganggu
Pelemahan ekonomi Indonesia lainnya bisa terjadi karena China merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari 2020, penurunan tajam terjadi pada ekspor migas dan non-migas yang merosot 12.07 persen. Ini terjadi karena China merupakan importir minyak mentah terbesar, termasuk dari Indonesia.
Dari sisi impor juga terjadi penurunan 2,71 persen yang disumbang turunnya transaksi komoditas buah-buahan.
Pun diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami perlambatan sekitar 0,23 persen, jika perekonomian China melemah satu persen akibat wabah virus Corona. Dampak virus Corona juga akan menyasar pada kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Januari 2020.
Baca juga: Virus Corona Berdampak ke Ekonomi, Bagaimana Penjualan E-Commerce?
“Walaupun status Indonesia pada saat ini “belum ditemukan Virus Corona”, sebenarnya dampak pada perekonomian negara kita sudah terasa," ujar Johanna.
Menurut dia, strategi pemerintah saat ini untuk mengoptimalkan biaya APBN dan menggunakan berbagai instrumen untuk menjaga daya beli masyarakat, kami pandang sudah tepat untuk menjaga perekonomian Indonesia tetap stabil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.