Kepanikan virus mengirim pasar saham dunia ke jalur untuk penurunan mingguan terburuk sejak 2008, dengan hampir enam triliun dollar AS terhapus dari nilai pasar mereka sejauh minggu ini.
"Karena sentimen telah memburuk, investor telah menutup beberapa open positions (transaksi yang masih aktif dan belum dilikuidasi) mereka dalam mata uang, tetapi kemungkinan besar juga dalam emas. Oleh karena itu, harga emas telah gagal untuk membuat tertinggi baru sekarang karena pasar ekuitas telah agresif dijual,” sebut analis ABN Amro Georgette Boele.
"Jika penghindaran risiko menyebabkan kepanikan pasar, investor akan mencari uang tunai dan aset-aset menarik yang sangat likuid. Mereka mungkin akan melikuidasi posisi investasi emas," lanjut dia.
Baca juga: Nasabah Milenial Dominasi Tabungan Emas Pegadaian
Sementara logam mulia lainnya, di pasar spot paladium turun 10,8 persen menjadi 2.538,21 dollar AS per ounce, kinerja satu hari terburuk sejak krisis keuangan 2008, setelah merosot 12,7 persen pada hari sebelumnya.
Logam tersebut telah merosot sekitar 390 dollar AS dari rekor tertinggi 2.875,50 dollar AS, Kamis (27/2/2020).
"Dengan paladium itu adalah fenomena yang sama, yakni orang perlu menjual untuk menutupi kerugian mereka di tempat lain," kata Ryan Giannotto, kepala penelitian di GraniteShares.
Logam katalis otomatif itu masih di jalur untuk kenaikan selama tujuh bulan berturut-turut karena kekurangan pasokan berkelanjutan.
Adapu platinum merosot 5,5 persen menjadi 849,63 dollar AS, menghadapi penurunan mingguan terburuk sejak 2008. Kemudian perak jatuh 7,2 persen menjadi 16,43 dollar AS per ounce, di jalur untuk minggu terburuk sejak 2011.
Di pasar berjangka, perak untuk pengiriman Mei turun 1,278 dollar, atau 7,21 persen, menjadi ditutup pada 16,457 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 40,80 dollar atau 4,51 persen, menjadi menetap di 864,70 dollar AS per ounce.
Baca juga: Kenapa Harga Emas Terus Naik Setiap Tahun?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.