Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Corona Mulai Dirasakan RI: Modal Asing Kabur Rp 30 Triliun, Rupiah Terkapar

Kompas.com - 29/02/2020, 09:13 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

"Kita melakukan triple intervensi di tiga aspek. Pertama di spot, yaitu menjual valas untuk mengendalikan nilai tukar rupiah. Kedua, kita stabilkan nilai tukar melalui DNDF. Ketiga, intervensi melalui pembelian SBN (Surat Berharga Negara) yang dilepas oleh investor asing," jelasnya.

Sebelumnya Perry menjelaskan akibat dari dampak virus corona membuat nilai tukar di beberapa negara mengalami perlemahan. Misalnya saja won Korea yang mengalami perlemahan hingga 5,07 persen secara harian atau year to date (ytd).

Sedangkan bath Thailand terdepresiasi sebesar 6,42 persen dan Dolar Singapura mengalami perlemahan sebesar 3,67 persen. Sedangkan ringgit Malaysia yang terdeprediasi 2,91 persen. Sementara itu, nilai tukar rupiah juga mengalami perlemahan sebesar 1,08 persen ytd, menjadi di level Rp 14.000 terhadap dollar AS.

"Lagi-lagi corona virus itu sekarang berdampak pada perilaku investor global, terhadap kepemilikan investasi mereka di berbagai negara. Mereka pada saat ini cenderung jual dulu. Kemudian outflow dulu, kemudian kalau kondisinya membaik, kemudian masuk lagi," ucap dia.

Baca juga: Cegah Rupiah Jatuh Lebih Dalam, BI Andalkan 3 Jurus Ini

3. Ada 3 sektor yang paling terdampak

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti pun menjelaskan, setidaknya ada 3 sektor yang bakal terpukul paling keras akibat wabah virus corona yang terjadi secara berkepanjangan.

Destry pun mengatakan sampai saat ini efek dari virus Corona masih terus diukur namun yang pasti dapat mengancam perekonomian Indonesia apalagi jika pemerintah tidak berbuat apa-apa.

"Terus terang secara kuantifisi efek dari virus Corona masih terus diukur namun yang pasti akibat Corona ini ada tiga sektor ril Indonesia yang terganggu yaitu sektor pariwisata, perdagangan dan investasi," ujarnya di Jakarta, Jumat (28/2/2020).

Baca juga: Corona Buat Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kian Berat

Untuk sektor pariwisata, Destry mengatakan selama ini wisatawan mancanegara (wisman) yang paling banyak berlibur ke Indonesia adalah wisman yang berasal dari China. Bahkan wisatawan tersebut telah berkontribusi dalam penambahan devisa negara dengan nilai yang cukup besar mencapai 1,2 milliar sampai 1,5 milliar dollar AS.

"Namun dengan adanya virus Corona, penerbangan dari dan ke China menjadi terhambat makanya sektor wisata pun kena dampaknya," jelasnya.

Sektor kedua perdagangan. Dalam hal ini menurut Despry China sangat berperan penting mengingat Indonesia sangat sering melakukan kegiatan impor dari China.

"Karena hantaman dari wabah ini jika perdagangan China memburuk maka kondisi tersebut juga akan berpengaruh ke global apalagi ke Indonesia," sambungnya. Sektor ketiga, investasi. China merupakan negara nomor dua terbesar dalam penanaman modal ke Indonesia. Bahkan baru-baru ini China masuk ke industri hilirisasi nikel. Walaupun demikian Destry optimis Bank Indonesia dan pemerintah tidak akan tinggal diam dan melakukan banyak stimulus agar dampak virus Corona bisa dimitigasi.

"Kalau kami lakukan stimulus dampaknya bisa dimitigasi dan kalau disebut bisa berdampak sampai krisis gitu yah enggak," kata dia.

Baca juga: Dampak Virus Corona BI Sebut Tiga Sektor Ini Akan Terganggu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com