Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyebaran Virus Corona, Bill Gates Meminta Ini kepada Negara Maju

Kompas.com - 29/02/2020, 11:36 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Miliarder sekaligus salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates, menyebutkan,  virus corona yang telah membunuh 2.859 jiwa dan menginfeksi 83.700 orang di seluruh dunia sebagai patogen yang telah dikhawatirkan manusia dalam satu abad terakhir.

"Namun, saya berharap hal ini akan seburuk itu, tetapi kita harus mengasumsikan hal tersebut hingga kita tahu yang terjadi adalah sebaliknya," ujar Gates dalam sebuah artikel yang diterbitkan Jumat (29/2/2020) di The New England Journal of Medicine.

Sebagai catatan, patogen merupakan agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya. Sebutan lain dari patogen adalah mikroorganisme parasit.

Baca juga: Corona Buat Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kian Berat

Dikutip dari CNBC, dia pun meminta kepada seluruh pemimpin dunia untuk memperlambat penyebaran virus, juga meminta kepada negara-negara maju agar membantu negara yang tak cukup sejahtera untuk menunjang fasilitas pencegahan virus corona.

Gates mengatakan, banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah yang fasilitas kesehatannya kian menipis sementara virus corona bisa dengan cepat menular di negara tersebut.

"Dan negara-negara miskin memiliki sedikit pengaruh politik atau ekonomi, mengingat keinginan alami negara-negara kaya untuk mengutamakan rakyatnya sendiri," ujar Gates dalam tulisan tersebut.

Para pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menyuarakan keprihatinan Gates tentang virus corona. Mereka pun menyadari negara berpenghasilan rendah dan menengah memiliki sistem kesehatan yang terlampau lemah untuk menahan laju penyebaran virus corona.

Baca juga: Rupiah Terkapar, Ekonom: Kini Investor Yakin Corona Tak Mudah Diatasi

Pada bulan Januari, organisasi mengidentifikasi 13 negara prioritas utama dengan hubungan langsung atau volume tinggi perjalanan ke Cina, termasuk Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, dan Ghana.

Ini bukan pertama kalinya Gates memperingatkan bahwa dunia tidak siap untuk wabah penyakit menular. Dia membuat pernyataan serupa tentang wabah Ebola, yang dinyatakan sebagai darurat kesehatan serta menjadi perhatian internasional oleh WHO. Yayasannya menyumbangkan jutaan dollar AS untuk memerangi penyakit itu.

Sesama miliarder, Warren Buffett, juga menyebut Gates sebagai "penasihat sains" dan menambahkan bahwa ia telah membahas virus corona dengannya.

Pemilik Berkshire Hathaway ini mengatakan, Gates "bullish" pada prospek jangka panjang untuk pencegahan universal penyakit ini.

Baca juga: Ingin Sukses Seperti Jack Ma dan Bill Gates? Tidur 8 Jam Sehari

Adapun Gates dan istrinya, Melinda, pada tahun 2000 lalu mendirikan sebuah yayasan The Bill and Melinda Gates Foundation untuk membantu meningkatkan kualitas kesehatan dunia serta memerangi kemiskinan.

Pada 5 Februari lalu, yayasan mengumumkan akan berdonasi sebesar 100 juta dollar AS atau setara Rp 1,4 triliun (kurs Rp 14.000) untuk membantu perawatan pasien sentra melakukan riset mengenai virus terutama untuk negara-negara miskin.

Menurut Gates, Covid-19 merupakan ancaman serius bagi dunia karena jauh lebih mematikan dan menular daripada banyak virus mematikan lainnya.

"Pertama, itu dapat membunuh orang dewasa yang sehat selain orang tua dengan masalah kesehatan yang ada," tulisnya.

“Kedua, Covid-19 ditransmisikan dengan cukup efisien. Rata-rata orang yang terinfeksi menyebarkan penyakit ke dua atau tiga orang lain--tingkat kenaikan eksponensial,"  lanjut dia.

Baca juga: Bill Gates Donasikan Rp 1,3 Triliun untuk Bantu Atasi Wabah Corona

Para pemimpin kesehatan dunia mengatakan, penyakit ini disebarkan oleh orang-orang yang sedang dalam kondisi sakit ringan atau tidak menunjukkan gejala apa pun, sehingga lebih menular daripada jenis virus lainnya.

Gates pun mengatakan, tingkat kematian akibat virus ini lebih parah jika dibandingkan dengan jenis flu biasa.

WHO mengatakan, tingkat kematian Covid-19 berbeda-beda, mulai dari 0,7 persen hingga 4 persen, tergantung pada kualitas sistem perawatan kesehatan tempat pasien dirawat. Gates mengatakan bahwa rata-rata saat tingkat kematian virus corona di kisaran 1 persen, atau di antara pandemi flu Asia 1957 (0,6 persen) yang menewaskan 1,1 juta orang dan pandemi flu Spanyol 1918 (2 persen) yang menewaskan 50 juta orang di seluruh dunia.

Baca juga: BI Sebut Pengaruh Corona ke Pelemahan Rupiah Tak Sebesar Negara Lain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com