JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) buka suara terkait banyaknya penipuan lelang yang mengatasnamakan DJKN.
Direktur DJKN Isa Rachmatarwata menegaskan, penipuan lelang yang kerap mengatasnamakan pihaknya kerap bertentangan dengan lelang yang dilakukan DJKN.
Dia menuturkan, penipuan lelang kerap menggunakan embel-embel murah. Padahal sebenarnya, lelang justru dilakukan untuk mendapat harga terbaik.
"Itu sangat bertentangan dengan karakter nilai lelang sendiri. Lelang dilakukan untuk mendapat nilai terbaik. Jadi kalau ada lelang dengan harga murah, pasti bohong itu," kata Isa di Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Baca juga: DJKN Catat Transaksi Lelang Rp 85,9 Triliun pada 2015-2019
Isa pun mencontohkan salah satu barang lelang DJKN yang justru laku dengan harga fantastis. Barang tersebut adalah body mobil Ferrari berwarna merah yang keluar tahun 1965 yang laku seharga Rp 2 miliar. Padahal nilai beli mobil berkali-kali lipat lebih murah.
Untuk bisa membedakan, Isa menyebut lelang legal yang kerap dilaksanakan DJKN melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) tidak mengenal prosedur penawaran secara pibadi.
Lelang DJKN hanya diumumkan melalui surat kabar atau ditayangkan dalam situs www.lelang.go id. Penyetoran uang jaminan pun dilakukan melalui rekening resmi KPKNL.
Baca juga: KPK Lelang 6 Mobil Koruptor, dari Pajero hingga Jeep Wrangler
"Oleh karena itu, jika terdapat penawaran lelang yang tidak sesuai dengan konsep Ielang tersebut, DJKN mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan konfirmasi melalui call center DJKN (021) 1500991, KPKNL setempat, atau situs lelang Indonesia," kata Isa.
Adapun untuk memberantas legal ilegal yang mengatasnamakan lelang DJKN, pihak Isa telah bekerja sama dengan kepolisian untuk mengungkap pelaku penipuan.
"(Kami) berhasil mengungkap pelaku penipuan tersebut. Namun demikian masih terdapat beberapa kasus penipuan yang terjadi," sebutnya.
Baca juga: Bea Cukai Lelang Onderdil Moge Sitaan Negara, Tertarik?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.