Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Pastikan Penanggulangan Banjir di Persawahan Lebih Efektif

Kompas.com - 01/03/2020, 09:04 WIB
Inang Sh ,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy memastikan, upaya pencegahan maupun penanggulangan dampak hujan berupa banjir di area persawahan tahun ini akan lebih efektif.

Dia menjelaskan, saat ini Kementan telah menyiapkan seluruh kebutuhan sarana prasarana.

Sarwo mengatakan itu terkait intensitas hujan yang meningkat di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) yang menyebabkan banjir di area persawahan.

Untuk itu, lanjutnya, Kementan pun menyatakan pemerintah telah menyiapkan upaya pompanisasi untuk area banjit.

Baca juga: Kementan Serahkan Bantuan untuk Papua Barat Senilai Rp 49,6 Miliar

Dia menerangkan, saat ini, Kementan masih mendata jumlah pasti berapa luas lahan persawahan tani yang terdampak banjir.

"Kami sudah koordinasi untuk menyiapkan pompanisasi jika terdapat genangan di sawah," kata Sarwo Edhy seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (29/2/2020).

Meski begitu, dia menambahkan, banjir yang menerjang lahan persawahan di wilayah Jabar belum mengganggu aktivitas pertanian.

Menurutnya, kategori banjir yang merendam areal persawahan dapat dikatakan mengganggu tergantung dari umur tanaman yang terdampak serta tinggi genangan.

Baca juga: Ditjen PSP Kementan Siapkan 7,95 Juta Ton Pupuk Bersubsidi untuk 2020

"Itulah pentingnya mekanisasi pertanian. Kami harus siap selalu pompa air apabila terjadi banjir atau kekeringan," ujarnya.

Lebih lanjut, Sarwo menjelaskan pemerintah juga akan memberikan bantuan bagi para petani yang sawahnya terdampak banjir.

Bantuan itu terbagi menjadi dua kategori, yakni sawah dengan asuransi tani dan sawah tanpa asuransi tani.

“Bagi petani yang sawahnya memiliki asuransi tani, pemerintah akan memberikan kompensasi senilai Rp 6 juta per hektar,” tuturnya.

Sementara untuk petani yang sawahnya tidak memiliki asuransi tani, tambahnya, hanya akan diusulkan pemberian bibit gratis.

Baca juga: Petani Harus Dapat Penjelasan Sedetail Mungkin Terkait Kartu Tani

Sarwo mengatakan, kalkulasi kompensasi asuransi itu sudah diperhitungkan dan diperkirakan cukup bagi petani untuk melakukan budidaya lahannya mulai dari pengolahan lahan, membeli benih, dan pupuk.

"Mengingat cuaca yang tidak menentu, kami terus dorong petani mengasuransikan lahannya sebelum tanam. Ini agar lebih aman dan nyaman dalam usaha taninya," ungkapnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com