Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis: Sentimen Virus Corona Tekan Indeks Global pada Pekan Lalu

Kompas.com - 01/03/2020, 14:14 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang pekan lalu bursa global mendapatkan tekanan yang disebabkan oleh sentimen mewabahnya virus Corona.

Tercatat seluruh indeks utama di Wall Street turun sepekan, di mana Dow Jones turun 12 persen, Indeks S&P 500 juga turun sebesar 11,5 persen dan Nasdaq juga terkoreksi 10,5 persen.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan bahwa seminggu lalu merupakan kinerja terburuk Wall Street sejak 2008. Kecemasan ini terjadi karena penyebaran virus Corona yang saat ini tumbuh lebih cepat di luar China.

"Hal ini menimbulkan kekhawatiran pada pasokan barang dan permintaan konsumen turun lebih besar dari estimasi sebelumnya," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (1/3/2020).

Baca juga: Rupiah Terkapar, Ekonom: Kini Investor Yakin Corona Tak Mudah Diatasi

Hans juga mengatakan bahwa pada akhir pekan lalu indeks dunia juga turun akibat pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengonfirmasi kasus pertama virus Corona di California Utara.

Pasien ternyata tidak memiliki riwayat perjalanan atau kontak yang membuat orang tersebut berada dalam risiko terkena virus Corona.

Hans juga menyebutkan bahwa para pelaku pasar telah menilai suku bunga AS saat ini berada di posisi jauh lebih tinggi dibanding anggota G10 lainnya sehingga memiliki ruang lebih luas untuk menurunkan suku bunga.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah memperingatkan bahwa virus Corona memiliki potensi menjadi pandemi.

WHO berpendapat epidemi virus Corona ini telah mencapai titik puncak di China tetapi kekhawatiran perluasannya dan penyebaran virus di negara lain menimbulkan kekhawatiran para pelaku pasar.

"Kami perkirakan wabah virus Corona berhasil ditanggulangi tetapi pertumbuhan global pada kuartal pertama di 2020 akan terpukul turun," sambungnya.

Hans juga mengatakan bahwa dampak virus Corona pasti akan sangat terasa di sektor pariwisata dimana pemerintah Indonesia telah menghentikan jalur penerbangan ke dan dari China sejak 5 Februari 2020.

Dari data Badan Pusat Ststistik (BPS) 2019 jumlah wisatawan berasal dari China merupakan terbesar kedua atau sekitar 12,9 persen dari total kunjungan turis asing.

Sementara itu Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) juga mengatakan ada potensi kerugian di sektor industri pariwisata yang mencapai puluhan miliar rupiah per bulan akibat turunnya julah kunjungan turis dari China.

"Penyebaran virus Corona ini telah membuat pengusaha jasa pariwisata diperkirakan juga akan kehilangan 30 persen keuntungan, begitupun dengan Hongkong yang berada di urutan keempat dan Singapura di urutan pertama," tutup Hans.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com