"Bukan berarti CV Bahasa Indonesia tidak lebih baik, boleh-boleh saja. Tapi balik lagi isi yang ada di CV itu sendiri," terangnya.
Audi yang juga menjabat Head of People and Organization Capability Development Division Siloam Hospital ini berujar, baik Bahasa Indonesia maupun Inggris, ada beberapa hal yang perlu ditekankan dalam pembuatan CV.
Sebagai personifikasi diri, CV adalah self branding yang memasarkan keahlian dan pencapaian yang bisa dijual pelamar kerja kepada perusahaan. Sehingga, CV perlu ditulis dalam bahasa yang efektif dan tak bertele-tele.
"Ketika mau lamar kerja, buat CV jangan terlalu banyak menjual diri. Misalnya fokus saja pada konteks pendidikan terakhir, pengalaman, jual apa saja keberhasilan yang sudah dilakukan selama ini, dan informasi penting lainnya. Catatan lagi, CV kalau bisa tak boleh lebih dari tiga halaman," ungkap Audi.
Saat ini, selain dibuat sendiri, banyak aplikasi online untuk membuat CV yang menarik. Alternatif lain membuat CV yang bagus, pencari kerja bisa meniru CV kenalan atau orang lain yang sudah lebih dulu diterima bekerja di perusahaan yang tingkat persaingannya relatif tinggi.
Baca juga: Catat, 8 Kesalahan pada CV yang Harus Dihindari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.