Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI Optimistis Ekonomi RI Membaik pada April 2020, tetapi...

Kompas.com - 02/03/2020, 18:04 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini, kondisi perekonomian global termasuk Indonesia bakal menunjukkan perbaikan pada April 2020 mendatang. 

Meskipun demikian, dia mengakui bahwa virus corona atau Covid-19 memberikan dampak perlambatan atau kelesuan terhadap perekonomian. Dampak perlambatan tersebut terjadi sejak Februari 2020 hingga saat ini.

"Terkait asesmen Covid-19 terhadap Indonesia, kami masih konsisten bahwa dampak terberat ini dalam Februari hingga Maret. Insya Allah akan mulai mengalami perbaikan di bulan April. Mengalami perbaikan, tetapi belum tentu pulih," kata Perry di Jakarta, Senin (2/3/2020).

Baca juga: BI Gulirkan 5 Kebijakan Lanjutan untuk Antisipasi Dampak Corona

Lalu, enam bulan mendatang, lanjut Perry, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan pemulihan serta peningkatan aktivitas di pasar spot maupun perdagangan dalam dan luar negeri.

"Tetapi, sudah mulai perbaikan di April, Mei, dan seterusnya. Kemudian mulai pulih enam bulan mendatang," ujarnya.

Maka dari itu, BI mulai mengantisipasi dengan menggulirkan lima kebijakan untuk memperkuat kondisi moneter dalam menstabilkan nilai tukar rupiah. Sekaligus mendorong perbankan membiayai kegiatan pelaku usaha ekspor impor.

"Fee save yang sudah kami jelaskan tetap menjadi assesment kami sehingga ini yang terus kami lakukan. Meng-update sejumlah kebijakan yang lain," katanya.

Baca juga: Ramai Kabar Virus Corona Masuk Indonesia, Rupiah Malah Menguat

Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) 19-20 Februari 2020, Bank Indonesia telah menempuh berbagai kebijakan untuk memitigasi risiko Covid-19.

Kebijakan itu berupa penurunan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) diturunkan sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen.

Strategi operasi moneter juga terus diperkuat untuk menjaga kecukupan likuiditas dan mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif.

Selain itu, BI juga menyesuaikan ketentuan terkait perhitungan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dengan memperluas cakupan pendanaan dan pembiayaan pada kantor cabang bank di luar negeri yang diperuntukkan bagi ekonomi Indonesia.

Kebijakan sistem pembayaran juga terus diperkuat guna mendukung pertumbuhan ekonomi, antara lain melalui perluasan akseptasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) serta elektronifikasi Bansos dan transaksi keuangan pemda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com