JAKARTA, KOMPAS.com - Sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan talenta digital, Grab kembali membuka pendaftaran Grab Ventures Velocity (GVV).
GVV adalah program inkubasi startup dari Grab. Ini adalah kali ketiga Grab membuka pendaftaran menyusul kesuksesan startup Indonesia yang terpilih sebagai GVV Angkatan 2 seperti Tani-Hub dan Qoala.
GVV Angkatan 3 diharapkan dapat merangkul bibit unggul startup untuk berkembang dalam ekosistem Grab.
Baca juga: Grab Venture Velocity Buka Pendaftaran Untuk Pengembangan Startup
“Melalui GVV kami berharap dapat meningkatkan kualitas startup tanah air sehingga mampu mendukung pemerintah untuk mendorong ekonomi digital,” kata Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi di Jakarta, Selasa (3/3/2020).
Neneng mengungkapkan, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan startup yang sangat cepat dengan jumlah kurang lebih 2.193 startup.
Baca juga: Kenalkan Ini 7 Local Heroes yang Ikut Majukan Perekonomian Kota Medan
Hal itu membuat Indonesia menjadi negara kelima dengan jumlah startup terbesar di dunia.
“Indonesia ingin menjadi ekonomi digital terbesar di Asia tenggara. Untuk itu kita harus mempercepat pertumbuhan startup di Indonesia,” terangnya.
Untuk GVV angkatan 3, Grab masih mengangkat tema pemberdayaan pengusaha mikro. Namun fokusnya tak seperti tahun lalu pada pemberdayaan petani dan usaha kecil, kini targetnya pada bidang restoran dan logistik.
“Track pertama adalah velue add services restaurant untuk Usaha Kecil Menengah (UKM). Kami mencari startup yang bisa mendigitalisasi pengusaha penyedia makanan dalam menaikkan bisnisnya, mereduce biaya, dan memperlancar operasi-operasi mereka,” jelas Neneng.
Baca juga: Ini Upaya Grab untuk Ciptakan Transportasi Aman, Nyaman, dan Andal
Sementara itu, track kedua adalah industri logistik, di mana startup bisa mendigitalisasi inovasi dalam warehousing (pergudangan) dan trucking space (truk).
“Bagaimanapun juga, logistik sangat penting di Indonesia. Kami sangat memerlukan startup yang berada di bidang tersebut,” tambahnya.
Neneng juga mengatakan startup yang lulus sebagai alumni GVV angkatan 3 akan memperoleh sejumlah benefit, salah satunya adalah melakukan pilot project di platform Grab.
“Itu kan sesuatu banget karena mereka bisa memaksimalkan customer kami (Grab). Mereka kan bisa nge-check sebenarnya mereka growth-nya gimana sih? Kan customer base Grab 'gede' banget,” kata Neneng.
Baca juga: Begini Strategi GrabKios untuk Mitra Warung pada 2020
Selain itu mereka juga mendapat pelatihan, pengembangan kemampuan, dan bimbingan dari para selevel-selevel startup bagaimana menjadi unicorn, serta apa saja yang harus dilakukan.
Asal tahu saja, GVV Angkatan 3 terbuka untuk seluruh startup di Indonesia maupun Asia Tenggara. Pendaftaran dimulai sejak peluncuran di Jakarta pada 3 Maret 2020 dan ditutup pada 31 Maret 2020.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyambut baik dibukanya program GVV Angkatan 3 ini.
“Sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi di Tanah Air, pemerintah telah melakukan upaya berkelanjutan untuk mendukung UKM melalui berbagai pelatihan dan program,” kata Teten.
Baca juga: GrabFood Punya Tujuh Fitur Baru Biar Pelanggan Mudah Pesan Makanan
Dengan bantuan teknologi, Teten berharap UKM dapat dikembangkan dan memperluas bisnisnya.
“Melalui Grab Ventures Velocity, saya sangat menantikan hadirnya startup-startup potensial yang dapat memberikan solusi digital bagi UKM di bidang restoran untuk dapat menumbuhkan bisnisnya,” ungkap Teten.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menambahkan bahwa Indonesia dikenal sebagai ladang potensial startup untuk berkembang.
“Program Grab Ventures Velocity tentunya menjadi langkah tepat untuk membimbing talenta digital, dan kami berharap dapat mendorong ekonomi digital di Indonesia,” tambahnya.
Baca juga: Pecahkan Rekor MURI, Grab Gelar Gerakan Jangan Lupa Makan
Dengan dukungan pemerintah yang berkelanjutan, tambah Johnny, peningkatan talenta digital di Indonesia juga menjadi kunci pertumbuhan startup dalam negeri.
Selain peluncuran GVV Angkatan 3, Grab juga melakukan kemitraan strategis dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Ventures.
Sesuai dengan komitmennya mendukung pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia, Grab Ventures dan BRI Ventures menandatangani memorandum of understanding (MoU) kemitraan strategis.
“BRI Ventures percaya bahwa sangat penting untuk mendukung ekosistem startup dalam rangka mempercepat inklusi keuangan dan ekonomi digital di Indonesia,” kata Nicko Widjaja, CEO BRI Ventures.
Baca juga: Di World Economic Forum, Grab Bahas Pedoman Baru untuk Industri Teknologi
Ia pun berharap usaha bersama ini akan mendorong ekosistem startup yang pada akhirnya mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebagai informasi, 10 starup lulusan GVV 1 dan 2 telah memberdayakan 117.000 wirausaha mikro dalam waktu dua tahun, sejak GVV 1 dibuka pada tahun 2018 dan GVV 2 tahun 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.