Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Utama Agar Harga Masker Tak Melambung...

Kompas.com - 04/03/2020, 06:51 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Adanya dua kasus corona di Indonesia membuat masker banyak diburu orang sehingga harganya melambung.

Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Guntur Saragih mengimbau masyarakat tidak usah panik. Sebab salah satu yang mempengaruhi tingginya harga masker adalah kepanikan warga.

"Kami mengimbau tidak panik. Tingginya permintaan semata-mata tidak hanya karena meningkatnya kebutuhan. Bisa jadi ada faktor panik sehingga terjadi pembelian melebihi konsumsi," kata Guntur di Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Baca juga: KPPU Sudah Meneliti Lonjakan Harga Masker, Ini Hasilnya

Dia berharap konsumen bertindak cerdas dalam menghadapi wabah virus corona yang mulai masuk ke Indonesia. Karena suplai maupun produksi masker tidak bisa meningkat dalam waktu singkat.

"Pastinya suplai tidak bisa meningkat dalam waktu singkat, sehingga kami berharap masyarakat tidak melakukan kepanikan dalam hal bertransaksi," ucap dia.

Sementara itu, Direktur Ekonomi KPPU Zulfirmansyah menjelaskan melambungnya harga masker selama beberapa hari ini masih disebabkan karena adanya peningkatan permintaan.

Baca juga: KPPU: Pengusaha Naikkan Harga Masker, Bisa Denda hingga Rp 25 Miliar

Sedangkan dalam level pemasok utama, seperti produsen, distributor, dan importir, KPPU hingga saat ini tidak menemukan adanya pelanggaran baik kartel maupun penimbunan.

"Kami undang importir dan beberapa produsen. Kami lakukan penelitaan di seluruh Kanwil dan di Jabodetabek. Hasil datanya memang memperlihatkan stok yang berkurang dan tingginya demand," ucap Zulfirmansyah.

Sementara bila ditemukan pelaku usaha yang menaikkan harga masker, pelaku usaha tersebut bisa didenda hingga sebesar Rp 25 miliar karena melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli.

Baca juga: Luhut: Pemerintah Tidak Pernah Menutupi Kasus Corona

Sebelumnya, meroketnya harga masker juga terjadi di sejumlah online shop atau olshop seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak.

Harga masker yang dijual beberapa platform e-commerce itu sudah melonjak lebih dari 10 kali lipat dari harga dalam kondisi normal.

Seperti di Shopee, harga 1 box masker dengan merek Sensi Mask dijual seharga Rp 900.000. Satu box tersebut berisi 24 pack dengan isi total 144 lembar masker.

Baca juga: Harga Gula Melonjak di Pasaran, Ini Penyebabnya

Sementara di penjual online lainnya, harga masker dengan merek yang sama dijual Rp 300.000 per box dengan isi 50 lembar. Masih dengan masker bermerek Sensi bahkan dijual seharga Rp 899.000 per box dengan isi 50 lembar.

Harga masker di Bukalapak tak jauh berbeda. Harga masker Sensi dijual di kisaran 450.000-500.000 per box dengan isi 50 lembar.

Sementara jenis masker N95 relatif cukup mahal. Harganya berada di atas Rp 1 juta per box. Contohnya, sekotak masker N95 dengan jenis 3M 8210 yang dijual Rp 1,7 juta untuk isi 20 pcs.

Baca juga: [POPULER MONEY] Harta 10 Orang Terkaya Lenyap Rp 1.189 Triliun | Sekotak Masker Rp 1,7 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com