Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gubernur" Ibu Kota Baru akan Dipilih Jokowi, Ahok Jadi Kandidatnya

Kompas.com - 04/03/2020, 14:57 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Penunjukan Ahok menjadi salah satu petinggi di perusahaan pelat merah ini menuai pro dan kontra. Ada yang menganggap Ahok tak pantas menjadi petinggi di salah satu perusahaan besar BUMN.

Sebab, Ahok merupakan mantan napi. Selain itu, Ahok juga merupakan kader partai dari PDIP.

Baca juga: Erick Thohir Beberkan Alasan Ahok Cs Mau Jadi “Anak Buahnya”

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Erick Thohir memilih Ahok lantaran menganggap Ahok mempunyai kemampuan pengawasan yang baik.

"Makanya diharapkan Pak Ahok awasi direksi untuk percepatan kinerja Pertamina,” ujar Arya saat itu.

Arya menjelaskan, saat ini Erick Thohir ingin memperkuat posisi komisaris di perusahaan BUMN. Dia menginginkan komisaris mampu mengawasi kinerja perseroaannya.

"Kita tahu saat ini saat ini Pak Erick memang kencang urusan komisaris, ingin perkuat komisaris jadi perannya besar. (Sehingga) Ahok jadi ketua kelas di Pertamina," kata Arya.

Calon CEO ibu kota baru

Nama Ahok saat ini masuk sebagai kandidat chief executive officer (CEO) ibu kota baru yang lokasinya ditetapkan di Kabupaten Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Berbeda dengan Jakarta yang dipimpin kepala daerah dengan otonomi khususnya dan dipilih lewat pilkada, pemimpin ibu kota baru ditunjuk langsung oleh Presiden.

Baca juga: Luhut Sebut Ada 30 Investor Tertarik pada Proyek Ibu Kota Baru

Jokowi mengaku akan segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur pembentukan Otoritas Ibu Kota Negara (IKN), termasuk di dalamnya mengatur mekanisme penunjukan CEO dari IKN.

"Yang namanya kandidat ya memang banyak. Satu, Pak Bambang Brodjo (Brodjonegoro). Dua, Pak Ahok. Tiga, Pak Tumiyana. Empat, Pak Azwar Anas. CEO-nya sampai sekarang belum diputuskan, dan akan segera diputuskan insya Allah dalam minggu ini," kata Jokowi seperti dikutip dari laman Setkab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com