Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insentif untuk Turis Asing Ditunda, Ini Kata Sri Mulyani

Kompas.com - 04/03/2020, 16:38 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan untuk menunda pemberian insentif bagi wisatawan asing. Hal tersebut sebelumnya sempat diungkapkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (3/3/2020).

Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pihaknya masih memantau lebih lanjut perkembangan virus corona dan dampaknya terhadap perekonomian.

Ditambah lagi, sudah ada kasus positif virus corona yang menimpa WNI di Indonesia.

"Nanti kita lihat, timing apalagi berhubungan dengan trip kita harus menyesuaikan berdasarkan perkembangan munculnya virus corona di sini," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Baca juga: Ada Virus Corona, Bukit Asam Sebut Ekspor Batu Bara Bisa Meningkat

Lebih lanjut dirinya menjelaskan pemerintah di dalam sidang kabinet telah membentuk satuan tugas (satgas) yang dikoordinasi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga dan Kementerian Kesehatan.

Nantinya, stimulus yang diberikan oleh pemerintah bakal disesuaikan dengan tingkat risiko dari virus tersebut.

"Sehingga instrumen untuk memberikan stimulus akan menyesuaikan dengan tingkat risiko itu, kalau misalkan risiko kita akan mengurangi dari sisi interaksi berarti risikonya harus di-adjust dari sisi instrumen yang akan kita pakai," ucap dia.

"Kalau nanti tujuan untuk stimulus kita harus cari timing-nya yang tepat. Jadi ini semuanya akan fleksibel koordinator di antara para menteri dan pemerintah daerah untuk sama-sama betul melihat perkembangan yang ada," tambah dia.

Baca juga: Ini Langkah Angkasa Pura I Cegah Penyebaran Virus Corona di Bandara

Sebelumnya pemerintah menyiapkan dana Rp 298,5 miliar untuk mendatangkan turis asing ke Indonesia.

Rinciannya, insentif untuk maskapai dan travel agent sebesar Rp 98,5 miliar, anggaran promosi wisata Rp 103 miliar, kegiatan pariwisata Rp 25 miliar, dan influencer Rp 72 miliar. Awalnya, insentif pariwisata ini diberikan untuk memberikan stimulus kepada pariwisata Indonesia yang merosot akibat wabah virus corona.

Meski demikian, diskon tiket pesawat untuk wisatawan domestik yang diberlakukan sejak 1 Maret 2020 tetap berjalan.

Baca juga: Tak Hanya di Indonesia, Produk Ini Laris Diborong Warga AS karena Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com