JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah, untuk melakukan operasi pasar terkait melonjaknya harga masker.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, pihaknya telah menerima banyak pengaduan dari masyarakat sejak awal Februari lalu.
"Memang polisi dan Kemendag harus membongkar dugaan penimbunan masker dan Kemendag plus Kemenkes harus operasi pasar masker," katanya di Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Baca juga: Erick Thohir akan Kirim 2 Juta Masker untuk Bos Inter Milan?
Tulus menhyebutkan, pengaduan soal melonjaknya harga masker itu terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, terkait harga yang tinggi, dan kedua terkait pasokannya yang terbatas sehingga sulit didapat.
"Bahkan ada pengaduan dari pegawai klinik yang merasa keberatan dengan harga masker, sementara yang bersangkutan harus ganti masker dua kali dalam sehari," ucap dia.
Kendati demikian, Tulus mengimbau masyarakat tak perlu melakukan pembelian berlebihan atau panic buying di tengah merebaknya virus corona.
Baca juga: Ada Virus Corona, Pemerintah Tegaskan Tidak Larang Ekspor Masker
"Masyarakat tak perlu panic buying dengan masker karena masker bukan satu-satunya yang efektif untuk melindungi dari paparan virus corona," katanya.
Sebelumnya, YLKI juga meminta produsen masker dan hand sanitizer tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan dan jangan mengeskploitasi masyarakat dengan harga yang gila-gilaan.
YLKI juga meminta pemerintah agar kasus virus corona menjadi momentum untuk mengajak masyarakat melakukan tindakan promotif preventif, untuk mengutamakan hidup sehat.
Baca juga: Selain Masker, Harga Hand Sanitizer di Online Shop Juga Naik Tak Wajar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.