Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlukah Milenial Investasi ke Bitcoin?

Kompas.com - 05/03/2020, 08:15 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren investasi di kalangan generasi milenial Indonesia sedang meningkat, berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI).

BEI mengungkapkan data bahwa jumlah investor dalam kategori usia 18 tahun-25 tahun meningkat hingga 120,6 persen antara tahun 2016 dan 2018.

Tidak hanya memilih instrumen investasi tradisional seperti saham, obligasi, dan reksadana, generasi milenial juga mulai menginvestasikan dana dalam bentuk mata uang kripto (cryptocurrency).

Sejak popularitasnya yang melambung pada tahun 2015, Bitcoin dikenal sebagai aset digital pertama yang menjadi pionir ekosistem cryptocurrency. Bitcoin adalah mata uang kripto yang tidak dikelola oleh bank atau agensi.

Namun, semua transaksi Bitcoin tercatat dalam blockchain yang bersifat publik. Transaksi cryptocurrency diperjualbelikan dengan menggunakan akses ‘kunci’ yang bertindak selayaknya dompet.

Baca juga: Harga Bitcoin Diprediksi Menguat Sepanjang Tahun Ini

Nilai dari Bitcoin terus meningkat dengan cepat, bahkan mencapai puncak tertinggi pada akhir tahun 2017, dimana valuasinya mencapai Rp 275 juta (20.000 dollar AS) untuk 1 Bitcoin.

Berdasarkan kajian dari CNN akhir tahun lalu, Bitcoin merupakan instrumen investasi paling menguntungkan di dekade ini. CNN meninjau kinerja dan profit dari berbagai investasi sebelum mengumumkan hasil studinya.

Sebagai perbandingan, jika seseorang menginvestasikan Rp 14.000 pada awal dekade ini untuk Bitcoin, maka investasi tersebut akan bernilai Rp1,2 miliar pada hari ini. Dalam 10 tahun terakhir, keuntungan dari investasi Bitcoin mengungguli bentuk investasi lain, seperti saham dan obligasi.

Hal inilah yang membuat Bitcoin sangat populer dan digemari kaum milenial. Menurut survei Harris Poll tahun 2019, 30 persen milenial lebih memilih investasi Bitcoin dibandingkan dengan obligasi pemerintah, 27 persen memilih Bitcoin ketimbang saham, dan 24 persen memilih Bitcoin ketimbang investasi properti.

Selanjutnya, 20 persen dari responden mengaku telah memiliki Bitcoin dan 59 persen responden dari kalangan usia 18 sampai 34 tahun memiliki pandangan yang positif terhadap Bitcoin sebagai inovasi keuangan yang baru dan menjanjikan.

Dengan fakta-fakta tersebut, Bitcoin tentunya merupakan peluang investasi yang menarik untuk dilakukan, khususnya bagi kaum milenial di Indonesia. Ada beberapa alasannya. Pertama, selama beberapa tahun terakhir, pasar mata uang kripto telah berkembang dengan baik.

Kini, perdagangan cryptocurrency telah disertai dengan pengawasan dan kontrol regulasi oleh institusi keuangan dan badan pemerintah. Regulasi ketat ini ikut mendukung sisi keamanan dalam berinvestasi pada mata uang kripto.

Baca juga: Warren Buffett Sebut Bitcoin Sama dengan Racun Tikus

Kedua, harga Bitcoin mulai mencapai titik stabil dan kemungkinan besar akan terus meningkat, seiring dengan momentum adopsi massal dari masyarakat. Sejauh ini, transaksi cryptocurrency digunakan untuk menggantikan metode transfer uang konvensional ke luar negeri.

Beberapa perusahaan juga telah menerima metode pembayaran menggunakan mata uang kripto, dan tren baru ini diperkirakan akan terus bertumbuh di masa depan. Di fase ini, para investor dapat mengambil kesempatan untuk berinvestasi lebih awal. Sehingga, ketika Bitcoin diterima secara masal, investor dapat meraih profit tinggi.

Bagi generasi muda Indonesia yang ingin melakukan investasi di Bitcoin, perlu dicatat bahwa Bitcoin merupakan aset dengan kategori risiko tinggi (high risk). Pasar perdagangan cryptocurrency masih fluktuatif.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com