JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah, Tbk, (BTPN Syariah) tahun 2019 rupanya lumayan kinclong. Hal ini terlihat dari raihan laba bersih selama 2019 yang meroket 45 persen dibanding tahun lalu menjadi Rp 1,4 triliun.
Pertumbuhan ini ditopang oleh proses automasi yang dilakukan untuk mendukung produktivitas para tim di lapangan dalam melayani nasabah.
“Digitalisasi menjadi upaya bersama untuk mencapai efisiensi. Dengan dukungan digitalisasi tersebut maka proses layanan kepada nasabah menjadi lebih cepat dan tepat," kata Direktur Kepatuhan BTPN Syariah Arief Ismail melalui siaran persnya, Kamis (5/3/2020).
Baca juga: Ini Cara Bank BTPN Syariah Dorong Penyaluran Kredit untuk Usaha Mikro
Sementara pertumbuhan penyaluran pembiayaan BTPN Syariah Rp 9 triliun atau tumbuh 23,7 persen dibandingkan periode sebelumnya Rp 7,3 triliun.
Di sisi lain, kenaikan total aset BTPN Syariah menembus 27,8 persen dari Rp 12,0 triliun pada akhir tahun 2019 menjadi Rp 15,4 triliun.
Sementara non performing financing (NPF) tercatat 1,36 persen. Pencapaian ini ditopang oleh digitalisasi di setiap lini proses yang dimulai sejak tahun 2018 baik di kantor pusat maupun dilapangan.
Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh sebesar 24,1 persen, mencapai Rp 9,4 triliun dibanding posisi Desember 2018 sebesar Rp 7,6 triliun.
Dengan digitalisasi, perusahaan mampu mengoptimalkan fungsi jaringan kantor, sehingga pada 2019, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional tercatat turun menjadi 58,1 persen atau lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 62,4 persen.
Baca juga: Rasio NPF Cukup Rendah, Ini Strategi yang Ditempuh BTPN Syariah
Pertumbuhan pembiayaan bank yang positif juga didukung tingkat permodalan dan likuiditas yang memadai dengan rasio kecukupan modal sebesar 44,7 persen atau jauh di atas ketentuan minimum yang ditetapkan regulator, dan Financing to Deposit Ratio (FDR) berada di posisi sehat sebesar 95,3 persen.
BTPN Syariah sampai saat ini memiliki 25 cabang di seluruh Indonesia, 41 Kantor Fungsional Operasional, namun bank memiliki hampir 12.000 karyawan yang melayani langsung ke sentra sentra nasabah di hampir 70 persen total kecamatan di Indonesia.
Pola jemput bola ini bertujuan untuk mengajarkan 4 perilaku unggul nasabah yaitu Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS), yang dilakukan oleh karyawan yang sebagian besar adalah lulusan SMA yang telah dilatih dengan tepat, sebagai Community Officer Bank.
Saat ini BTPN Syariah menghimpun nasabah sejahtera sebanyak 20.000 nasabah yang menempatkan dana mereka di BTPN Syariah.
Nasabah pendanaan dilayani oleh personal banker profesional, dimana, hampir 100 persen dana yang ditempatkan disalurkan kepada keluarga prasejahtera produktif yang mencapai 3,65 juta nasabah aktif dimana total penerima pembiayaan sejak 2010 telah mencapai lebih dari 5 juta.
Baca juga: Waktu Tidur Cukup, Rahasia Dirut BTPN Syariah Jaga Kualitas Kerja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.