Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Tertua di Dunia Usianya 1.442 Tahun, Ada di Mana?

Kompas.com - 05/03/2020, 15:33 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Adapun di Barbados, perusahaat tertua yang hingga saat ini masih berdiri adalah Mont Gay Rum, yang juga merupakan produsen rum tertua di dunia.

Perusahaan tersebut didirikan pada 1703. Barbados kala itu merupakan negara jajahan Inggris yang kaya akan produksi gula dan merupakan negara penghubung perdagangan budak di Afrika.

Air tebu yang digunakan dalam produksi rum sebagian besar berasal dari perkebunan yang mengandalkan tenaga kerja budak.

Adapun perbudakan sendiri baru dilarang di negara tersebut pada 1807.

Lebih lanjut dijelaskan, sebagian besar perusahaan tertua di negara-negara bekas jajahan adalah bank, kereta api, dan kantor pos yang pertama kali didirikan oleh administrasi kolonial untuk menciptakan infrastruktur yang lebih baik untuk melayani kebutuhan ekonomi negara penjajah.

Baca juga: Ini 5 Maskapai Tertua di Dunia yang Masih Beroperasi Hingga Kini

Dengan demikian, jauh lebih mudah bagi negara penjajah untuk mengekspor sumber daya alam seperti gula, minyak, atau kapas ke negara-negara Eropa.

Kemudian, ketika negara-negara yang dijajah merdeka, perusahaan-perusahaan tersebut diambil alih oleh pemerintah di negara yang bersangkutan.

Sementara itu, di Eropa, banyak perusahaan tertua yang berhubungan dengan produk tradisional yang mencerminkan budaya negara tersebut.

Misalnya saja di Eropa Tengah, banyak perusahaan makanan dan minuman yang menjadi perusahaan tertua.

Adapun perusahaan tertua di Eropa adalah Winery Staffelter Hof di Jerman yang berdiri pada tahun 862. Kemudian di Irlandia, perusahaan tertua Sean's Barm didirikan pada tahun 900.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com