Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Bahan Baku Bikin Pedagang Jual Masker dengan Harga Tinggi

Kompas.com - 05/03/2020, 19:46 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Pramuka Edy Haryanto menjelaskan penyebab harga masker melambung tinggi di Indonesia semenjak merebaknya virus corona (Covid-19).

Salah satu penyebab melonjaknya harga adalah lantaran langkanya bahan baku yang berasal dari China.

"Jadi, selama ini bahan baku diimpor dari China. Sementara kebutuhan di China sendiri sudah tidak ada," kata Edy ditemui di Pasar Pramuka, Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Baca juga: Cari Masker Murah, Harga di Pasar Pramuka Rp 2.500 Per Lembar

Ditambah lagi, stok masker yang terbatas. Pihak pedagang masker pun berupaya mencari stok masker ke sejumlah produsen, namun alhasil hanya mendapatkan stok hanya ribuan kotak.

"Kemarin itu karena keterbatasan stok. Setelah kami minta ke pabrik lain, bahan baku mereka memang sedang kosong," ujarnya.

Edy kembali menjelaskan, ketika di Februari lalu, pedagang mendapat angin segar mendapat pengiriman masker dengan merek lokal.

Namun, saat hendak dijual disertai permintaan yang tinggi, pedagang mau tak mau menyesuaikan harga.

"Semua ini persoalannya adalah mekanisme pasar. Jadi, kita nggak bisa atur harga. Pasar itu yang mengatur sendiri ketika masyarakat membutuhkan, sementara suplai sedikit, harga tentu menjadi lebih mahal," katanya.

Baca juga: Direktur Pasar Jaya: Stok Masker Aman, hingga 1 Juta Lembar

Karena bahan baku yang minim, stok yang terbatas disertai permintaan yang tinggi, Edy memastikan harga jual masker akan sulit kembali seperti semula yang biasanya dijual hanya Rp 1.000 per lembar.

"Kebijakan dari Perumda Pasar Jaya inilah yang patut kita dukung untuk segera menstabilkan menjadi ke harga rasional. Untuk kembali ke harga yang dulu sangat tidak mungkin karena suplainya tidak seperti biasa lagi," ujarnya.

Direktur Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin sebelumnya memastikan akan kebutuhan masker terjamin aman. Sebab, di gudang Pasar Jaya terdapat 1 juta lembar atau 20.000 kotak masker yang akan disuplai secara bertahap.

Harga masker yang dipasarkan di Pasar Pramuka mulai hari ini dijual sebesar Rp 2.500 per lembar atau Rp 125.000 per kotak.

Baca juga: Terapkan Kuota Pembelian, Ace Hardware Klaim Jual Masker dengan Harga Normal

Namun, masyarakat yang membeli hanya dibatasi satu kotak masker saja disertai penunjukkan identitas Kartu Tanda Pengenal (KTP).

Tujuannya, agar kebutuhan akan masker bisa terbagi rata kepada masyarakat yang membutuhkan dan menahan stok supaya tetap aman sepanjang kondisi luar biasa virus corona ini merebak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com