Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Tjahjo Kumolo Bandingkan Gaji DPR Vs Menteri | Pengumuman SKD CPNS

Kompas.com - 06/03/2020, 05:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel mengenai cerita Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Tjahjo Kumolo yang membandingkan gaji DPR dan menteri menjadi berita populer Money Kompas.com, Kamis (5/3/2020).

Kemudian, ada pula berita mengenai pengumuman hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS yang bakal dirilis pada bulan ini.

Berikut 5 berita populer Money Kompas.com yang masih layak disimak pagi ini.

1. Cerita Tjahjo Kumolo, di DPR Dapat Gaji Rp 267 Juta, Jadi Menteri Rp 20 Juta...

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo menceritakan besarnya gaji yang dia dapatkan ketika sempat menjadi anggota parlemen pada era kepemimpinan periode pertama Presiden Joko Widodo.

Mantan Menteri Dalam Negeri itu mengatakan, gaji yang dia dapatkan ketika menduduki kursi parlemen mencapai Rp 267 juta per bulan.

Hal itu disampaikan ketika dirinya menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan mengenai mekanisme penggajian dan pensiunan aparatur sipil negara (ASN) dari pegawai biasa di pemerintah pusat, daerah, dan pejabat negara.

Selengkapnya, silakan baca di sini.

2. Jika Pimpin Badan Otorita Ibu Kota Baru, Ahok Harus Mundur dari Komut Pertamina?

Nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok digadang-gadang akan menjadi kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru.

Saat ini, Ahok masih menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Kementerian BUMN mengaku hingga kini belum ada pembicaraan dari pemerintah mengenai pencalonan Ahok menjadi kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru.

“Belum ada (pembicaraan dari Presiden Jokowi terkait pengangkatan Ahok),” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga kepada Kompas.com, Kamis (5/3/2020).

Selengkapnya, baca di sini.

3. Masyarakat Tak Perlu "Panic Buying" karena Bisa Sebabkan Kerugian

Fenomena panic buying atau membeli barang dalam jumlah besar saat munculnya wabah atau bencana terjadi mulai terlihat di beberapa lokasi.

Di berbagai negara, termasuk Indonesia, hal itu terlihat dari melonjaknya pembelian di sejumlah penjual untuk produk seperti hand sanitizer, masker, obat-obatan dan multivitamin hingga berbagai makanan pokok. Hal itu juga diikuti kenaikan harga barang-barang tersebut.

Terkait dengan fenomena ini, perusahaan konsultan Grant Thornton Indonesia menyatakan tindakan panic buying bisa merugikan keuangan secara personal.

Selengkapnya, klik tautan ini.

4. Ini Tanggal Pengumuman Hasil SKD CPNS

Hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi tahun 2019 akan segera diumumkan.

Dalam siaran persnya, Kamis (5/3/2020), Badan Kepegawaian Nasional (BKN) sudah menentukan tanggal pengumuman hasil SKD.

"Hasil SKD akan diumumkan serentak pada tanggal 22-23 Maret 2020," kata Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Paryono.

Saat ini pelaksanaan SKD belum seluruhnya selesai. Berdasarkan keterangan BKN, SKD masih akan berlangsung hingga 10 Maret 2020.

Selengkapnya, baca di sini.

5. Terapkan Kuota Pembelian, Ace Hardware Klaim Jual Masker dengan Harga Normal

Perusahaan ritel PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) mengklaim tak menaikkan harga masker meski permintaan barang tersebut melonjak.

"Terkait penjualan masker, memang benar ACE menjual masker dengan harga normal (tidak dinaikkan)," kata Corporate Secretary Ace Hardware, Helen Tanzil kepada Kompas.com, Kamis (5/3/2020).

Helen menyatakan Ace Hardware juga menerapkan kebijakan kuota. Namun, dia tak menjelaskan secara rinci kuota maksimal yang diperbolehkan kepada setiap pembeli.

Selengkapnya, baca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com