Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akuisisi, Bangkok Bank Bisa Integrasikan Cabang di RI dengan Bank Permata

Kompas.com - 06/03/2020, 13:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Bangkok Bank Public Company Limited (BBL) berpotensi mengintegrasikan PT Bank Permata Tbk (BNLI) dengan cabang Bangkok Bank di Indonesia.

Dengan demikian, Bangkok Bank telah memenuhi syarat untuk mengakuisisi 89,12 persen saham Permata milik Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk (ASII), tanpa perlu membeli bank lain lagi.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana menyatakan seluruh rencana akuisisi saham Permata oleh Bangkok Bank sejauh ini telah berada pada jalur yang tepat.

"Semuanya sudah on the right track," kata Heru di Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Baca juga: Bangkok Bank Caplok Bank Permata Rp 37,4 Triliun

Peraturan OJK Nomor 56/POJK.03/2016 tentang Kepemilikan Bank Umum menyebutkan lembaga keuangan dan lembaga keuangan non-bank dapat mengakuisisi saham perbankan di Indonesia lebih dari 40 persen berdasarkan pertimbangan tertentu untuk jangka waktu tertentu.

Pertimbangan tersebut antara lain proses transaksi mampu mendukung stabilitas sistem keuangan dan atau mendorong perkembangan perekonomian nasional.

Kepala Riset PT Koneksi Kapital, Marolop Alfred Nainggolan menyatakan Bangkok Bank dapat melakukan integrasi cabangnya di Indonesia dengan Permata.

“Jadi BBL tidak harus membeli bank baru. Ini juga dilakukan oleh investor perbankan lain sebelumnya,” ungkap Marolop.

Baca juga: Diakuisisi, Permata Bank Bisa Manfaatkan Jaringan Regional Bangkok Bank

Saat ini, BBL mengoperasikan Bangkok Bank Indonesia yang memiliki tiga cabang yakni di Jakarta, Medan, dan Surabaya.

Menurut Marolop, berbeda dengan konsolidasi yang harus berstatus perusahaan, integrasi dapat dilakukan jika perbankan asing memiliki cabang di Indonesia.

Di antara perbankan yang pernah melakukan integrasi adalah HSBC di Indonesia dengan PT Bank Ekonomi Raharja pada tahun 2017.

Dari integrasi tersebut lahirlah PT Bank HSBC Indonesia.

"Masuknya Bangkok Bank tentu akan mendorong proses integrasi perbankan Indonesia. Langkah ini sejalan dengan strategi OJK dan bagus untuk industri perbankan nasional," tegas Marolop.

Pada akhir Desember 2019, Bangkok Bank mengumumkan rencana akuisisi 89,12 persen saham Bank Permata. Hari ini, Bangkok Bank menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan atas rencana transaksi tersebut.

Baca juga: Akuisisi Permata Bank oleh Bangkok Bank Dinilai Positif, Mengapa?

Menurut Marolop, masuknya Bangkok Bank ke Indonesia akan membuat sektor perbankan didukung oleh pemodal-pemodal besar dunia. Permata dapat memanfaatkan jaringan internasional BBL sekaligus dukungan finansialnya.

Bangkok Bank yang didirikan pada tahun 1944, adalah salah satu bank regional terkemuka di Asia Tenggara dan bank terbesar di Thailand berdasarkan deposito dan ekuitas.

Bangkok Bank memiliki lebih dari 17 juta rekening pelanggan dan hampir 1.200 cabang di seluruh negeri dan total aset 105 miliar dollar AS per 30 September 2019.

Bangkok Bank juga telah menyatakan komitmennya mendukung berbagai bisnis melalui jaringan domestik dan internasionalnya, dari UKM hingga korporasi besar, di sektor-sektor seperti pertanian, otomotif, manufaktur dan rantai pasokan.

Di kancah Internasional, BBL memiliki jaringan cabang luar negeri terbesar di antara bank-bank yang ada di Thailand, dengan 31 lokasi di luar negeri di 14 negara, termasuk Cina, Kamboja, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Taiwan, Vietnam, Inggris, dan Amerika Serikat. (Anggar Septiadi)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Bangkok Bank bisa integrasikan cabang di Indonesia dengan Bank Permata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com