JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan untuk melarang kedatangan wisatawan baik yang tiba maupun transit, dari beberapa kota di Iran, Italia, dan Korea Selatan. Hal ini dilakukan menyusul perkembangan kasus penyebaran virus corona atau Covid-19 di ketiga negara tersebut.
Pengamat penerbangan Arista Atmadjati mengatakan, keputusan ini dinilai akan mengoreksi target pendapatan maskapai yang melayani rute-rute tersebut.
Pasalnya, pemerintah sebelumnya sudah menutup seluruh rute penerbangan dari dan ke China.
"Untuk secara umum turisme dan maskapai, (pelarangan) cukup mengganggu target revenue airline 2020," katanya kepada Kompas.com, Jumat (6/3/2020).
Baca juga: Pendatang dari 4 Negara Ini Dilarang Masuk Indonesia
Arista menjelaskan, jumlah wisatawan yang berangkat atau datang secara langsung dari Iran dan Italia tidak terlalu signifikan.
Berbeda dengan Korea Selatan yang tercatat sebagai salah satu negara utama asal kedatangan wisatawan.
"Dari Korea lumayan ngaruh, turis masuk ke target ke revenue airline 2020," katanya.
Mengutip data Badan Pusat Statistik, wisatawan mancanegara yang berasal dari Korea Selatan pada Januari 2020 mencapai 33.600 orang. Dari jumlah itu 27.300 di antaranya datang dengan menggunakan pesawat.
Lebih lanjut, Arista menilai Garuda Indonesia akan menjadi salah satu maskapai yang mengalami kerugian signifikan.
Baca juga: Imbas Virus Corona, Lufthansa Batalkan 7.100 Penerbangan
Pasalnya, maskapai plat merah ini melayani 14 rute penerbangan ke Korea Selatan setiap pekan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.