Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Meminimalisasi Dampak Corona ke Sektor Pariwisata

Kompas.com - 06/03/2020, 18:13 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Penyebaran virus corona atau Covid-19 ke sektor pariwisata tak bisa dihindari. Namun, hal tersebut bisa diminimalisasi dengan melakukan berbagai cara. 

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani mengatakan, salah satu cara untuk meminimalisasi dampak corona ke sektor pariwisata yakni mendorong wisatawan domestik.

“Intinya hal seperti ini tidak bisa dihindari, dimana semua negara mengalami hal yang sama. Dari sisi domestik yang bisa kita lakukan adalah meningkatkan sektor domestic traveller. Ini harus tetap jalan,” Haryadi kepada Kompas.com, Jumat (6/3/2020).

Baca juga: Pemerintah Larang Wisatawan dari 4 Negara, Pendapatan Bakal Maskapai Terganggu

Haryadi mengatakan, penurunan sektor pariwisata bisa dilihat pada awal 2020. Ia menyebut ada banyak pembatalan penerbangan dan penginapan di Indonesia oleh para turis asing.

Oleh karena itu, kebijakan untuk meningkatkan wisatawan domestik diharapkan mampu membantu sektor pariwisata Indonesia bangkit.

Haryadi juga menunggu rencana pemerintah menggelontorkan insentif kepada pengusaha di sektor pariwisata.

Baca juga: Jokowi Akhirnya Keluarkan Perpres Kartu Pra-Kerja, Apa Poin-poinnya?

Haryadi berharap insentif di sektor penerbangan bisa dilakukan untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi udara. Kenaikan tarif penerbangan pada tahun 2019 diharapkan tidak lagi berlanjut.

“Kemunculan virus corona ini banyak orang yang takut beraktivitas keluar, apalagi ke luar kota. Mereka cenderung membatalkan dan menunda. Jadi sektor pariwisata dalam negeri ini yang harus kita jaga supaya tidak drop lebih jauh lebih jauh, harus ada antisipasi,” kata dia.

Baca juga: BUMN Ini Berencana Ajukan Izin Impor Gula Mentah 250.000 Ton

Apalagi, musim Lebaran dan libur sekolah hanya hitungan bulan. Oleh karena itu, Haryadi berharap pemerintah fokus menjaga pergerakan wisatawan domestik dengan membuat harga tiket penerbangan tidak mahal.

Saat ini pemerintah sudah berencana memberikan insentif tarif pesawat untuk menarik minat wisatawan domestik. Hanya saja, Haryadi menilai hal ini belum efektif.

“Memang mendorong (industri pariwisata bertumbuh di tengah ancaman virus corona). Tapi, Itu harus ada subsidi dan subsidinya belum efektif,” jelasnya.

Haryadi berharap pemerintah bisa segera menggelontorkan insentif seperti pembebasan pajak harus berdasarkan realitas dari kondisi bisnis pariwisata yang sudah eksis dan menggunakan data yang jelas agar tidak menyebabkan ketimpangan kebijakan antar-daerah.

Baca juga: Tidak Ada Kenaikan Tarif Listrik hingga Juni 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com