Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Pemerintah Hanya 6 Kali Terbitkan SBN

Kompas.com - 07/03/2020, 17:02 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan, tahun ini pemerintah tidak banyak mengeluarkan Surat Berharga Negara (SBN).

Hal ini berbeda dibandingkan pada tahun 2019 lalu.

"Tahun ini kita tidak 10 kali, cukup 6 kali," kata Dwi di Jakarta, Sabtu (7/3/2020).

Baca juga: Jadwal Lelang SBN Dibatalkan, Pemerintah Sudah Kebanyakan Tarik Utang?

Berkurangnya penerbitan tersebut, menurut Dwi, disebabkan pemerintah tengah mengevaluasi hasil keuntungan dari lelang SBN tahun sebelumnya yang dilakukan sebanyak 10 kali.

"Kami ingin memberi napas kepada mitra distribusi sekaligus mengevaluasi penerbitan dari SBN tahun lalu," ujarnya.

Meski intensitas pelelangan surat berharga negara diminimalisir, namun hasil perolehan dari lelang tersebut mencapai Rp 270 triliun.

"Tiap kali lelang dengan harga Rp 7 triliun itu yang masuk ke biding (penawaran) kita Rp 70 triliun. Bahkan yang konvensional itu bisa sampai Rp 270 triliun," ucapnya.

Baca juga: Investasi Obligasi dan Saham Tahun 2020 Masih Cerah

Milenial Dominasi Investor SBN

Dwi juga memuji generasi milenial yang mulai banyak berinvestasi pada instrumen SBN. Bahkan, separuhnya didominasi usia golongan berusia 17-30 tahun ke atas.

Apalagi penawaran SBN ini telah diterapkan secara daring (online) maka jumlah peserta secara manual sudah semakin berkurang. Pun milenial tertarik untuk membelinya.

"Setelah kita menerapkan platform online ini, kalau offline dulu partisipasi dari usia milenial baru 13 persen. Sekarang, setiap kali menerbitkan, itu lebih dari 50 persen milenial. Sekarang sudah lebih dari 250.000 investor di mana 50 persen lebihnya adalah milenial," jelasnya.

Baca juga: Obligasi dan Saham Instrumen Investasi Tepat Saat Ekonomi Melambat?

Lebih lanjut, Dwi menjelaskan, SBN ini tidak hanya diterbitkan dalam bentuk sukuk ritel, tapi tiap pekan juga akan diterbitkan SBN syariah dan konvensional melalui lelang.

"Tiap hari Selasa kita ada lelang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com