Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Penumpang Anjlok, Puluhan Ribu Karyawan Maskapai Terancam Dirumahkan

Kompas.com - 09/03/2020, 07:07 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com- Penumpang pesawat di seluruh dunia mengalami penurunan akibat wabah virus corona (covid-19). Hal tersebut menyebabkan puluhan ribu pekerja maskapai penerbangan dirumahkan, setidaknya untuk sementara waktu.

Dikutip dari CNN, Senin (9/3/2020), beberapa maskapai penerbangan pun sudah meminta pegawainya untuk mengambil libur atau mengurangi besaran upah yang dibayarkan atau mengambil cuti tak berbayar.

Namun demikian, hingga saat ini, belum ada maskapai yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara permanen kepada pegawainya.

Namun demikian, beberapa perusahaan telah melakukan penghentian sementara.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Maskapai Penerbangan di Dunia Berisiko Rugi Rp 1.582 Triliun

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mencatatkan setidaknya terdapat 2,95 juta karyawan maskapai di seluruh dunia. Sekitar 462.000 di antaranya berada di Amerika Serikat.

Dengan demikian, jika terdapat penurunan jumlah pekerjaan sebesar 5 persen di industri penerbangan bisa mengakibatkan 150.000 orang kehilangan pekerjaan di seluruh dunia, dan lebih dari 20.000 orang di Amerika Serikat.

Misalnya saja maskapai penerbangan asal Hong Kong Cathay Pacific yang telah meamngkas rute penerbangannya hampir 40 persen.

Maskapai penerbangan tersebut harus merumahkan 33.000 pegawainya dengan menandatangani perjanjian cuti tak diupah selama 3 pekan hingga sebelum akhir Juni. Pasalnya, Cathay telah mengalami kesulitan sejak sebelum wabah virus lantaran aksi massa yang terjadi di Hong Kong tahun lalu.

"Menjaga ketersediaan uang tunai adalah kunci untuk melindungi bisnis kami," tulis Catahay dalam keterangan tertulis mereka.

"Kami telah melakukan berbagai langkah untuk mencapai di titik ini," tambah mereka.

Baca juga: Banyak Penerbangan Ditangguhkan akibat Corona, Maskapai Asal Inggris Bangkrut

Halaman:
Baca tentang
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com