Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rahmat, Bangun Usaha dari Kamar Kos dan Pinjaman Online

Kompas.com - 09/03/2020, 10:55 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Membangun usaha bukanlah sebuah hal yang mudah, apalagi dilakukan di Jakarta. Maklum saja, persaingan usaha di Jakarta sangat ketat sebab banyak orang berlomba-lomba membangun usahanya.

Namun tantangan itu tak menciutkan Ramadhan Saputra untuk memulai usaha bakmi medan. Semua dimulai dari kamar kosannya yang hanya berukuran 2x2 meter di kawasan Jakarta Barat.

Pada 2019, ia memanfaatkan pinjaman online di salah satu aplikasi pinjaman online atau fintech untuk mendapatkan modal.

“Saya itu awal memulai usaha dari kamar kos, pendapatannya sekitar Rp 100.000 lah per hari, itupun kalau ada yang pesan saja," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (8/3/2020).

Baca juga: Tunjangan Kinerja PNS DJP Bisa Rp 99 Juta!

"Memang mimpi saya punya usaha bakmi medan di Jakarta, jadi setelah saya bekerja ini saya berjualan, awalnya modal cuma Rp 6 juta untuk membeli perlengkapan,” sambung pria yang kerap disapa Rahmat itu.

Sebelum menggeluti bisnis Bakmi Medan, Rahmat sudah memiliki pekerjaan. Penjualan Bakmi Medan ia lakukan setelah pulang kerja.

Dengan waktu dan modal yang pas-pasan, ia tetap bersemangat membangun bisnis Bakmi Medan.

Tekadnya Rahmat membangun usaha bakmi dimulai saat diminta memasak di acara ulang tahun anak rekan kantornya.

Tak disangka, banyak rekan kantornya yang menyukai dan kemudian memesan bakminya.

Rahmat mulai melakukan pinjaman sebesar Rp 500.000 untuk modal usahanya melalui Kredivo pada 2019. Selanjutnya ia mulai memberanikan diri untuk meminjam modal lebih besar lagi yakni Rp 1,5 juta.

Baca juga: Mengenal Jenjang Karir Bagi Seorang PNS

Pinjaman tersebut dilakukan untuk membuka kios. Hal tersebut dilakukan karena ia mulai merasa kewalahan memenuhi pesanan yang terus terus meningkat

“Sampai suatu ketika, ada order (banyak) dan itu kewalahan. Semua tempat di kosan saya penuh untuk meletakkan dan memasak orderan, bahkan hingga ranjang. Pokoknya itu saya taruh aja makanan di tempat yang bisa ditempatkan,” ungkap Rahmat.

Rahmat juga menceritakan, ia kerap memasak secara diam-diam agar tidak ketahuan oleh pemilik kosannya.

Walaupun proses yang dilalui tidak mudah dengan berbagai tantangan, usaha bakmi Medan Rahmat terus berlanjut hingga beberapa bulan.

Seiring dengan berjalannya waktu, pesanan bakminya semakin banyak. Saat itulah muncul tekad di benak Rahmat untuk mengembangkan usahanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com