HONG KONG, KOMPAS.com - Indeks bursa saham Asia berguguran pada perdagangan Senin (9/3/2020) siang.
Anjloknya bursa saham Asia merupakan akibat dari kekhawatiran perang harga setelah Organisasi Negara-negara Produsen Minyak (OPEC) dan mitra-mitranya gagal mencapai kesepakatan pemangkasan produksi minyak.
Kondisi ini menambah volatilitas yang sudah terjadi akibat kekhawatiran penyebaran virus corona.
Baca juga: Penutupan Perdagangan Sesi Pertama, IHSG dan Rupiah Jeblok
Dilansir dari CNBC, indeks bursa saham jepang Nikkei 225 merosot 5,46 persen. Sementara itu, indeks bursa saham Topix amblas 5,44 persen.
Adapun indeks bursa saham Hang Seng Hong Kong menukik 3,5 persen.
Indeks bursa saham China juga berjatuhan. Indeks saham Shanghai melemah sekira 2,4 persen, sementara indeks saham Shenzhen turun 2,42 persen.
Indeks saham Kospi Korea Selatan merosot kira-kira 3,72 persen.
Tidak hanya itu, indeks saham S&P/ASX 200 Australia anjlok 6,23 persen. Indeks saham Singapura Straits Times juga merosot lebih dari 4 persen.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Anjlok ke Level Terendah Sejak Perang Teluk
Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 232,26 poin atau 4,22 persen ke level 5.266,28. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG bertengger pada level 5.364,60.
Secara keseluruhan, indeks saham Asia MSCI di luar Jepang menukik 3,88 persen.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.