Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Anjlok, Pelaksanaan B30 Perlu Ditunda?

Kompas.com - 09/03/2020, 16:39 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak dunia merosot tajam hingga 30 persen pada hari ini, Senin (9/3/2020). Hal ini diproyeksi akan merugikan sektor hulu migas nasional.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, harga minyak yang menyentuh angka kisaran 32 dollar AS per barel akan merugikan sektor hulu migas nasional.

Pasalnya, dengan harga saat ini produksi minyak menjadi tidak ekonomis.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Anjlok, Pertamina Bakal Tambah Impor Minyak Mentah

"Untuk sektor hulu,sektor ini lah yang paling terpukul karena jatuhnya harga minyak dunia. Dengan harga 32-35 dollar AS per barel ini sangat berat bagi sektor hulu," tuturnya kepada Kompas.com, Senin, (29/3/2020).

Lebih lanjut, Mamit menjelaskan, dengan harga minyak 32 dollar AS per barel produksi minyak nasional diproyeksi akan lebih rendah dari target yang telah ditentukan.

"Resiko lain yang akan terjadi target lifting migas yang ditetapkan dalam APBN 755.000 BOPD (barrel oil per day) akan sulit tercapai," katanya.

Dengan produksi yang melemah tersebut, Mamit menganjurkan kepada pemerintah untuk menunda terlebih dahulu pelaksanaan biodiesel 30 persen atau B30.

Baca juga: BPS Segera Buka Lowongan 390.000 Petugas Sensus Penduduk 2020, Kapan?

"Jangan sampai nanti justru akan merugikan semua pihak," katanya.

Pemerintah diminta untuk mempertimbangkan produksi minyak yang berpotensi melemah sebelum melaksanakan program B30.

"Dengan kondisi sekarang, memang sudah seharusnya kita mengubah kembali kebijakan terkait dengan B30 karena harga minyak yang jatuh ke titik terendah sejak Februari 2016," ucapnya.

Baca juga: Saat Sri Mulyani Tak Salami Pejabat Kemenkeu yang Baru Dilantik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

Whats New
Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com