Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Harga Minyak Anjlok ke Kisaran 30 Dollar AS, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 10/03/2020, 07:37 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah mengalami penurunan harian terbesar sejak Perang Teluk 1991 pada akhir perdagangan Senin (9/3/2020) waktu setempat (Selasa pagi WIB). Penurunan itu seiring dengan perang harga antara produsen utama Arab Saudi dan Rusia yang mengancam akan membanjiri pasokan pasar minyak global.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei merosot 10,91 dollar AS atau 24,1 persen, menjadi 34,36 dollar AS per barrel. Kontrak sempat anjlok 31 persen pada awal sesi menjadi 31,02 dollar AS, tingkat terendah sejak 12 Februari 2016.

Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April jatuh 10,15 dollar AS atau 24,6 persen, ditutup pada 31,13 dollar AS per barrel. WTI sempat anjlok 33 persen menjadi 27,34 dollar AS, terendah sejak 12 Februari 2016.

Kemerosotan hampir 25 persen dalam harga minyak memicu penjualan panik dan kerugian besar pada indeks saham utama Wall Street ketika penyebaran cepat virus corona memperkuat kekhawatiran akan resesi global.

Baca juga: Meski Harga Minyak Anjlok, Pemerintah Tak Buru-buru Turunkan Harga BBM

Arab Saudi dan Rusia sama-sama mengatakan, mereka akan meningkatkan produksi pada akhir pekan setelah pakta tiga tahun antara mereka dan produsen minyak utama lainnya untuk membatasi pasokan gagal disepakati pada Jumat (6/3/2020).

Moskwa telah menolak untuk mendukung Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam melakukan pengurangan minyak yang lebih dalam untuk mengatasi penurunan permintaan secara substansial yang disebabkan oleh dampak virus corona terhadap perjalanan dan kegiatan ekonomi.

Senin (9/3/2020) menandai penurunan persentase satu hari terbesar untuk kedua kontrak acuan minyak sejak 17 Januari 1991, ketika harga minyak turun sepertiga pada permulaan Perang Teluk AS.

Volume perdagangan di bulan depan untuk kedua kontrak mencapai rekor tertinggi.

Harga saham-saham energi juga telah turun tajam.  Seperti saham Exxon yang kehilangan lebih dari 12 persen, penurunan satu hari terbesar sejak 15 Oktober 2008, puncak krisis keuangan.

Baca juga: Harga Minyak Anjlok, Bursa Saham Asia Berguguran

Sementara saham Chevron jatuh lebih dari 15 persen, penurunan terbesar sejak kejatuhan pasar "Black Monday" Oktober 1987.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+