Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan permintaan minyak akan mengalami kontraksi pada 2020 untuk pertama kalinya sejak 2009. Badan itu memangkas perkiraan tahunannya dan mengatakan bahwa permintaan akan berkontraksi sebesar 90.000 barrel per hari pada 2020 dari 2019.
Bank-bank besar juga telah memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan mereka. Morgan Stanley memperkirakan China akan memiliki pertumbuhan permintaan nol pada 2020, sementara Goldman Sachs melihat kontraksi 150.000 barrel per hari dalam permintaan global.
Bank of America mengurangi perkiraan harga minyak mentah Brent menjadi 45 dollar AS pada 2020 dari 54 dollar AS per barel.
"Pergeseran radikal dalam kebijakan menunjukkan bahwa Saudi akan memungkinkan persediaannya meningkat tajam selama tiga kuartal berikutnya," kata laporan Riset Global Bank of America.
"Sebagai hasilnya, kami sekarang memperkirakan harga minyak Brent untuk sementara turun ke kisaran 20 dolar AS selama beberapa minggu mendatang," tambahnya.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Anjlok ke Level Terendah sejak Perang Teluk
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.