Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redam Dampak Corona, Trump Bakal Pangkas Pajak Penghasilan hingga Beri Insentif Industri

Kompas.com - 10/03/2020, 08:42 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan tengah mengkaji serangkaian kebijakan baru yang diharapkan bisa meredam kian meluasnya gejolak ekonomi akibat virus corona.

Hal tersebut diharapkan bakal bisa membantu meringankan beban pekerja dan pelaku bisnis yang terdampak perlambatan ekonomi karena virus corona (covid-19) yang turun mengganggu rantai pasokan global.

Dikutip dari The Washington Post, Trump bakal meminta kongres setempat untuk memangkas pajak penghasilan dan memberikan bantuan untuk pekerja dengan upah per jam yang mengalami tekanan akibat virus corona.

Baca juga: Hadapi Pelemahan Global, Ini Langkah yang Dilakukan Presiden Jokowi

Trump juga mengatakan, bakal memberi insentif untuk industri penerbangan, hotel, hingga bisnis pelayaran yang juga mengalami tekanan akibat rendahnya permintaan untuk melakukan perjalanan.

Namun demikian, masih belum jelas apakah Trump bakal melakukan langkah tersebut secara sepihak atau meminta bantuan kongres agar paket stimulus tersebut bisa direalisasi.

"Kami telah menjaga dan telah melakukan beberapa hal untuk masyarakat dan ekonomi Amerika," ujar Trump, Senin (9/3/2020) waktu setempat.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, bakal mengumumkan paket stimulus ekonomi tersebut Selasa (10/3/2020) ini.

Pernyataan Trump tersebut kian memperjelas arah Gedung Putih dalam merespons dampak virus corona dengan kebijakan yang besar dan mahal. Sebab, pengurangan pajak penghasilan karyawan sebesar satu persen poin saja bakal memangkas 55 miliar dollar AS hingga 75 miliar dollar AS pendapatan pajak Negeri Paman Sam tersebut.

Baca juga: Bursa Saham AS Rontok, Indeks Dow Jones Merosot 2.000 Poin

Sebagai informasi, sebelumnya pemangkasan pajak penghasilan tersebut populer di kalangan anggota partai Demokrat, namun ditentang oleh anggota Partai Republik yang merupakan pendukung Trump.

Penasihat ekonomi utama Trump Larry Kudlow pun sebelumnya sempat mengatakan, paket stimulus besar-besaran tidak pernah benar-benar berfungsi di masa lalu.

Sementara itu, Wakil Presiden Mike Pence yang juga memimpin satuan tugas virus corona juga menyarankan agar pemerintah membuat paket stimulus dengan memberi cuti sakit dengan upah yang tetap dibayarkan kepada para pekerja yang terinfeksi virus corona. Cuti tersebut menjadi salah satu paket kebijakan yang diajukan kepada trump.

Pence mengatakan, pemerintah bakal bekerja sama dengan Kongkres untuk memastikan orang-orang yang terdampak virus corona tidak kehilanngan pendapatan mereka, meski detil dari rencana tersebut masih belum jelas.

Pengumuman tersebut diberikan seiring dengan merosotnya indeks saham Dow Jones Industrial Average sebesar 2000 poin serta tekanan dari para pembuat kebijakan untuk mengatasi dampak perkeonomian yang kian meluas akibat wabah virus corona.

Setelah sempat menolak untuk memberi paket kebijakan dalam beberapa minggu terakhir, Gedung Putih akhirnya melakukan respon atas hal itu.

Para pemimpin Kongres mengatakan mereka sedang mempertimbangkan solusi legislatif mereka sendiri untuk mengatasi gejolak ekonomi.

Demokrat sedang membahas bagaimana mengusulkan cuti sakit yang dibayar sebagai bagian dari kebijakan baru, meski hal itu ditentang oleh anggota kongres dari Partai Republik.

Baca juga: Harga Minyak Anjlok ke Kisaran 30 Dollar AS, Apa Sebabnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com