Baca juga: Jepang Terancam Alami Resesi, Mengapa?
Pun McIntyre memprediksi besarnya defisit anggaran Australia. Itulah mengapa stimulus fiskal dibutuhkan untuk mendongkrak permintaan dan keyakinan bisnis maupun konsumen.
Alan Oster, kepala ekonom National Australia Bank memprediksi bank sentral Australia akan menggelontorkan kebijakan moneter pada Mei 2020.
Sementara itu, kepala ekonom Westpac Banking Corp Bill Evans merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Australia. Ia juga memprediksi adanya kontraksi ekonomi pada kuartal I dan kuartal II 2020 sebesar 0,3 persen.
Evans memprediksi akan terjadi rebound pada semester II 2020.
Baca juga: Hong Kong di Jurang Resesi, Kenapa?
Menurut McIntyre, perbandingan antara dampak virus corona dan SARS pada tahun 2003 silam cenderung problematik. Penyebabnya adalah tajamnya peningkatan peran China terhadap ekonomi global maupun ekonomi Australia.
Dia berpendapat, ekonomi Australia akan bangkit kembali. Data ekonomi kuartal IV 2019 yang dirilis pekan lalu menunjukkan beberapa sektor berbalik, termasuk investasi perumahan dan pertambangan.
Pemerintah China juga akan menstimulasi ekonominya, yang secara tidak langsung bakal menguntungkan Australia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.