Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Rincian Kenaikan Tarif Ojol | Suhu di Atas 38 Derajat Dilarang Masuk Kantor Pajak

Kompas.com - 11/03/2020, 05:37 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Tarif Ojek Online Jabodetabek Resmi Naik, Ini Rinciannya

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menaikan tarif angkutan ojek online ( ojol).

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiadi mengatakan, kenaikan tarif hanya akan diberlakukan di zona 2 atau wilayah Jabodetabek.

"Dengan hasil diskusi, kenaikan hanya Jabodetabek atau zona dua," kata dia di Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Dari hasil diskusi yang dilakukan dengan berbagai stake holders terkait, tarif batas bawah (TBB) dan tarif batas atas (TBA) ojol akan naik.

Simak detailnya di sini

2. Cerita Ganjar Pranowo Dimarahi Gubernur Lain karena Dapat Bantuan Lebih Banyak dari Jokowi

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bercerita saat gubernur daerah lain memarahinya karena pemerintah dianggap memberikan bantuan dana besar hanya untuk 2 provinsi, yakni provinsi Jawa Timur dan provinsi yang dipimpinnya, Jawa Tengah.

"Kita rapat di Bappenas, saya dimarahi oleh beberapa gubernur. 'Enggak adil ini Pak Jokowi ini. Masak yang dikasih bantuan banyak 5 tahun ke depan itu Jawa Tengah sama Jawa Timur,'" ucap Ganjar di Jakarta, Senin (9/3/2020).

Karena mendapatkan omongan seperti itu, Ganjar pun langsung membuka data yang dipunyainya kepada para gubernur dan menjelaskan soal bantuan tersebut.

"Maka saya sampaikan, Kawan-kawan gubernur jangan marah dulu. Biasanya kalau ada hoaks memang suka marah. Pokoknya kita harus berperan, jangan berperang karena kita NKRI, dan jangan baperan," ujarnya.

Baca selengkapnya di sini

3. Jack Ma Jadi Orang Terkaya di Asia, Geser Miliarder India

Taipan energi India, Mukesh Ambani, tidak lagi menyandang gelar orang terkaya di Asia. Gelar tersebut kini disandang oleh pendiri Alibaba, Jack Ma, setelah anjloknya harga minyak dunia diiringi dengan merosotnya indeks saham global.

Dilansir dari Bloomberg, Selasa (10/3/2020), kondisi yang disebabkan peningkatan kekhawatiran penyebaran virus corona akan berujung pada resesi tersebut mengikis kekayaan Ambani sebesar 5,8 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 83,1 triliun (kurs Rp 14.328 per dollar AS) pada Senin (9/3/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com