Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Corona, Pertumbuhan Ekonomi Singapura Diprediksi Cuma 0,6 Persen

Kompas.com - 11/03/2020, 13:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Kalangan ekonom memprediksi ekonomi Singapura akan terkontraksi 0,8 persen pada kuartal I 2020 akibat dampak virus corona.

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Singapura diproyeksi hanya 0,6 persenn sepanjang tahun 2020.

Dilansir dari The Straits Times, Rabu (11/3/2020), proyeksi tersebut berasal dari 21 ekonom dan analis yang disurvei oleh Otoritas Moneter Singapura (MAS) dalam survei kuartalan teranyarnya.

Baca juga: Dampak Virus Corona di Singapura: Gaji Kepala Negara dan Menteri Dipangkas, Tenaga Medis Dapat Bonus

Di dalam survei tersebut disebutkan, penyebaran virus corona merupakan risiko penurunan terbesar dalam proyeksi para ekonom.

Penyebaran virus corona yang dimulai pada akhir tahun lalu di China menjalar dengan cepat ke berbagai negara di dunia. Virus corona yang kini sudah menyebar ke negara-negara yang jauh dari China, seperti Eropa dan Amerika Serikat telah mengguncar pasar saham global.

Tidak hanya itu, risiko yang dibawa oleh virus corona juga meningkatkan kekhawatiran terjadinya resesi.

Pemerintah Singapura sendiri telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi minus 0,5 persen hingga 1 persen pada tahun ini.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Singapura Turunkan Target Pertumbuhan Ekonomi

Kisaran proyeksi tersebut mengindikasikan resesi setahun penuh yang dialami Singapura untuk pertama kalinya dalam sekira 20 tahun.

Seluruh ekonom dan analis yang disurvei MAS menyatakan virus corona menjadi risiko penurunan (downside risk). Sebanyak 94,1 persen menempatkan virus corona sebagai alasan utama pertumbuhan ekonomi Singapura akan lebih rendah dari proyeksi mereka.

Para ekonom juga menyatakan virus corona memukul seluruh sektor perekonomian.

Pertumbuhan sektor manufaktur diprediksi merosot 0,3 persen, sementara itu sektor perdagangan ritel dan besar diproyeksikan terkontraksi 0,7 persen.

Adapun sektor akomodasi dan jasa makanan terkontraksi 1,6 persen.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com