Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Virus Corona, BI Hitung Ulang Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI

Kompas.com - 11/03/2020, 14:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) berencana mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020.

Koreksi ini dipengaruhi oleh perang dagang serta adanya virus corona (Covid-19) yang masih mewabah ke sejumlah negara.

"Tapi dengan merebaknya Covid di belahan negara maju, we are calculate again, we are in the process calculate again, dan kita akan umumkan di RDG bulanan, hari kedua bulanan, mungkin akan lebih rendah dari itu, sebab dampaknya lebih luas dari yang kita perkirakan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Baca juga: BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2020 Akibat Corona

Sebelumnya, BI sempat mengoreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 5,0-5,4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Pertumbuhan ekonomi kita memang ini harus dilihat. Memang begitu trade war berdampak triwulan IV kemarin memang di bawah 5 persen, yakni 4,97 persen. Kita harus kalkulasi lagi dampak Covid," ujar Perry.

"Bulan lalu kami hitung bulan lalu saat RDG dengan pola V shape, triwulan I 4,9, triwulan II 5, triwulan III 5,1, triwulan IV 5,2 persen. Jadi, secara keseluruhan masih bisa 5,1 persen tahun ini," lanjut Perry.

Bank Indonesia saat Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung 19-20 Februari 2020 lalu, merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 jadi lebih rendah dibandingkan perkiraan semula.

Baca juga: Rupiah Loyo Lagi Terdorong Sentimen Koreksi Pertumbuhan Ekonomi

Perry menyebutkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020, sebesar 5-5,4 persen, lebih kecil dari perkiraan semula yakni 5,1-5,5 persen.

Walaupun demikian, Perry mengatakan BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat pada 2021 menjadi 5,2-5,6 persen.

Untuk itu, Perry menyatakan bank sentral akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+