JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha Farmasi (GP Farmasi) meminta masyarakat untuk tidak panik terkait ketersediaan stok obat nasional, meski suplai bahan baku terganggu akibat impor dari China yang terhambat dengan merebaknya virus corona.
Ketua Komite Perdagangan dan Industri Bahan Baku Farmasi GP Farmasi Vincent Harijanto menjelaskan, mayoritas obat nasional bahan bakunya masih diimpor dari luar negeri.
China disebut sebagai salah satu negara importir utama bahan baku obat nasional.
Baca juga: Bisakah Holding BUMN Farmasi Buat Harga Obat di Indonesia Murah?
"Kalau dulu kita masih banyak impor dari Eropa. Sekarang ini untuk Eropa tersisa 10-15 persen, artinya 85 persen dari bahan baku kita impor itu dari China dan India," ujarnya.
Oleh karenanya, Vincent mengakui Indonesia masih sangat ketergantungan terhadap stok bahan baku obat dari China.
Kendati demikian, pelaku usaha sudah memasok bahan baku obat dari jauh hari untuk mengantisipasi keterbatasan pasokan yang biasa terjadi setiap tahun pada hari raya Imlek.
"Kebetulan Imlek terjadi di akhir Januari masalah biasa. Artinya sudah diantisipasi. Jadi kalau China berhenti (pasok) 1 sampai 2 minggu sudah terjadi di tahun-tahun sebelumnya," tutur dia.
Baca juga: Ini Perintah Jokowi Agar RI Atasi Ketergantungan Impor Bahan Baku Obat
Lebih lanjut, dengan bahan baku yang dimiliki saat ini stok obat jenis yang dibutuhkan cepat masyarakat (fast moving) masih cukup hingga April 2020, sementara obat jenis lebih lama (slow moving) masih cukup hingga Juli 2020.
Oleh karenanya, Vincent memastikan pasokan obat nasional saat ini masih aman.
"Memang kita enggak perlu panik. Stok yang kita punya obat masih bisa sampai Maret dan April itupun dikatkaan untuk fast moving item jadi stoknya sampai Maret atau April. Untuk yang slow moving sampai Juni dan Juli," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.