Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Bahan Baku Obat dari China Terhambat, Masyarakat Jangan Panik

Kompas.com - 11/03/2020, 16:41 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha Farmasi (GP Farmasi) meminta masyarakat untuk tidak panik terkait ketersediaan stok obat nasional, meski suplai bahan baku terganggu akibat impor dari China yang terhambat dengan merebaknya virus corona.

Ketua Komite Perdagangan dan Industri Bahan Baku Farmasi GP Farmasi Vincent Harijanto menjelaskan, mayoritas obat nasional bahan bakunya masih diimpor dari luar negeri.

China disebut sebagai salah satu negara importir utama bahan baku obat nasional.

Baca juga: Bisakah Holding BUMN Farmasi Buat Harga Obat di Indonesia Murah?

"Kalau dulu kita masih banyak impor dari Eropa. Sekarang ini untuk Eropa tersisa 10-15 persen, artinya 85 persen dari bahan baku kita impor itu dari China dan India," ujarnya.

Oleh karenanya, Vincent mengakui Indonesia masih sangat ketergantungan terhadap stok bahan baku obat dari China.

Kendati demikian, pelaku usaha sudah memasok bahan baku obat dari jauh hari untuk mengantisipasi keterbatasan pasokan yang biasa terjadi setiap tahun pada hari raya Imlek.

"Kebetulan Imlek terjadi di akhir Januari masalah biasa. Artinya sudah diantisipasi. Jadi kalau China berhenti (pasok) 1 sampai 2 minggu sudah terjadi di tahun-tahun sebelumnya," tutur dia.

Baca juga: Ini Perintah Jokowi Agar RI Atasi Ketergantungan Impor Bahan Baku Obat

Lebih lanjut, dengan bahan baku yang dimiliki saat ini stok obat jenis yang dibutuhkan cepat masyarakat (fast moving) masih cukup hingga April 2020, sementara obat jenis lebih lama (slow moving) masih cukup hingga Juli 2020.

Oleh karenanya, Vincent memastikan pasokan obat nasional saat ini masih aman.

"Memang kita enggak perlu panik. Stok yang kita punya obat masih bisa sampai Maret dan April itupun dikatkaan untuk fast moving item jadi stoknya sampai Maret atau April. Untuk yang slow moving sampai Juni dan Juli," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

Whats New
Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com