Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Pekan, Harta 10 Orang Terkaya di Dunia Lenyap Rp 542,2 Triliun

Kompas.com - 11/03/2020, 16:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Forbes

NEW YORK, KOMPAS.com - Awal pekan ini, Senin (9/3/2020), pasar saham global anjlok akibat meningkatnya kekhawatiran terkait penyebaran virus corona.

Imbasnya, harta 10 orang terkaya di dunia lenyap 37,7 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 542,2 triliun (kurs Rp 14.384 per dollar AS). Ini sejalan dengan anjloknya indeks saham S&P 500 dan Dow Jones masing-masing hampir 8 persen.

Dilansir dari Forbes, Rabu (11/3/2020), sebanyak 9 dari 10 orang terkaya di dunia harus rela kekayaannya menguap triliunan rupiah. Pasalnya, pada Senin lalu pasar saham anjlok ke level terendah sejak tahun 1987.

Baca juga: Pekan Lalu Kekayaan Mark Zuckerberg Lenyap Rp 58,7 Triliun, Mengapa?

Adapun miliarder yang kekayaannya tergerus paling besar adalah CEO LVMH Bernard Arnault, pemilik merek barang mewah, salah satunya Louis Vuitton.

Kekayaan Arnault terkikis 6 persen atau 6 miliar dollar AS, setara sekira Rp 86,3 triliun. Harta kekayaan Arnault saat ini mencapai 92,6 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 1.332 triliun.

Sementara itu, orang terkaya di dunia Jeff Bezos kehilangan 5,6 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 80,5 triliun pada penutupan perdagangan Senin. Awal pekan ini, saham Amazon anjlok lebih dari 5 persen.

Sepekan lalu, kekayaan pendiri dan CEO Amazon tersebut hilang 14,1 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 202,8 triliun.

Baca juga: Ada Virus Corona, Kekayaan 10 Miliarder China Naik Rp 208,7 Triliun

Kemudian, investor kawakan Warren Buffett harus rela kekayannya tergerus 5,4 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 77,6 triliun. Dalam sebuah wawancara pekan lalu, Buffett menyatakan virus corona adalah hal yang mengerikan.

Ia menyebut, virus corona adalah ancaman utama bagi perekonomian dan korporasi AS.

Adapun raksasa telekomunikasi Meksiko Carlos Slim kehilangan 8 persen atau hampir 5 miliar dollar AS dari kekayaannya. Angka tersebut setara kira-kira Rp 71,9 triliun.

CEO dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg kehilangan 4,2 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 60,4 triliun dari kekayaannya. Pendiri Google Larry Page harus rela kekayaannya terkikis 3,3 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 47,4 triliun.

 

Berikut ini 10 orang terkaya di dunia dengan penurunan kekayaan pada awal pekan ini.

  1. Jeff Bezos (Amazon, Amerika Serikat): kekayaan turun 5,6 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 80,5 triliun.
  2. Bill Gates (Microsoft, Amerika Serikat): kekayaan turun 3,8 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 54,6 triliun.
  3. Bernard Arnault dan keluarga (LVMH, Perancis): kekayaan turun 6 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 86,3 triliun.
  4. Warren Buffett (Berkshire Hathaway, Amerika Serikat): kekayaan turun 5,4 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 77,6 triliun.
  5. Amancio Ortega (Zara, Spanyol): kekayaan turun 2,8 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 40,1 triliun.
  6. Mark Zuckerberg (Facebook, Amerika Serikat): kekayaan turun 4,2 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 60,4 triliun.
  7. Larry Ellison (Oracle, Amerika Serikat): kekayaan turun 1,8 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 25,8 triliun.
  8. Carlos Slim Helu dan keluarga (Group Carso, Meksiko): kekayaan turun 4,8 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 68,8 triliun.
  9. Michael Bloomberg (Bloomberg LP, Amerika Serikat): kekayaan tidak berubah.
  10. Larry Page (Google, Amerika Serikat): kekayaan turun 3,3 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 47,4 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com