Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Lentera Hias, UMKM Ini Raup Omzet Rp 100 Juta Per Bulan

Kompas.com - 11/03/2020, 18:28 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) sudah melebarkan sayap bisnisnya ke pasar ekspor. Penghasilannya pun cukup menggiurkan.

Salah satunya adalah Aneka Karya Glass milik Amin S Sutimin, yang menjual produk lentera. Dari ekspor produknya, Amin meraup omzet hingga Rp 100 juta.

Amin menjelaskan, produk lentera yang diproduksinya berbahan baku kuningan dan kaca. Usaha itu dimulainya dengan modal awal cukup kecil, yakni Rp 3,5 juta saja.

Baca juga: Jadi Penopang Ekonomi, UMKM Harus Diberdayakan

"Dulu 15 tahun yang lalu pertama kali saya buka usaha ini hanya bermodalkan Rp 3,5 juta dan itu hanya untuk biaya beli bahan baku dan peralatan pembuatannya. Kalau omzetnya khusus untuk ekspor saja saya sering dapat Rp 100 juta per bulannya," ujarnya saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Rabu (11/2/2020).

Selama 15 tahun berjalan, kini usaha lenteranya berhasil dipasarkan ke dua negara besar, seperti Australia dan Amerika Serikat.

Amin pun tak puas sampai di situ. Ia membidik Jepang sebagai pasar ekspor produk lentera hiasnya.

Di dalam negeri, produk lentera hias kreasi Amin sudah dijual di Jakarta, Solo, dan Bali. Amin mengakui, pangsa pasar domestik dan ekspor produknya cenderung seimbang.

Baca juga: Bermodal Perahu Kecil, Bisnis Ikan Asin Wanita Ini Raih Omzet Rp 19 Juta

Mengenai harga produk, Amin mengaku bervariasi. Untuk produk lentera kecil dibanderol harga Rp 150.000, sementara yang besar Rp 500.000.

 

Dalam sekali produksi, Amin menyebut bisa membuat antara 300 hingga 400 buah lentera hias.

Berkat ketekunannya, kini Amin memiliki 25 orang perajin yang membantu usahanya. Mereka bekerja di rumah produksi yang berlokasi di Solo.

"Sebenarnya ini masih bersifat home industry gitu makanya kapasitasnya belum memadai dan kita masih UMKM kan jadi masih kecil lah," sambungnya.

Terdampak virus corona

Amin mengakui, merebaknya virus corona turun memberi dampak pada usahanya. Ia menuturkan, omzetnya tiba-tiba menurun 20 persen sejak Januari 2020 lali.

Namun, di tengah perlambatan ekspor akibat virus corona, Amin memutar strategi. Ia memilih untuk mengembangkan pasar dalam negeri yang diakuinya peminatnya cukup besar.

Ia sendiri hingga saat ini masih mengandalkan kanal offline untuk memasarkan produknya. Namun, kini ia mulai gencar mempromosikan produk di media sosial.

"Kerasa sih dampaknya (virus corona). Cara anstisipasinya kami menigkatkan penjualan di lokal, walaupun kami menjualnya masih secara offline tapi kami terus aktif di media sosial dan mengikuti berbagai pameran seperti ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com