Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Bergejolak, Ini Tips Menyusun Portofolio Investasi Anda

Kompas.com - 12/03/2020, 10:24 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi pasar keuangan kian panas, investor disarankan untuk tetap fokus pada tujuan investasinya. 

Perencana Keuangan Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan, saat kondisi pasar seperti saat ini, investor perlu kembali pada tujuan mereka.

Untuk mereka yang berniat berinvestasi di jangka panjang, justru saat ini bisa mendapatkan aset lebih banyak dengan harga saham yang sudah terdiskon cukup dalam.

"Sedangkan yang ingin berinvestasi di jangka menengah pendek, sekarang harus tahan dulu jangan ke saham lagi, tapi bisa ke obligasi, cash, atau emas," ucap Eko seperti dikutip dari Kontan.co.id, Kamis (12/3/2020).

Baca juga: Harga Minyak dan IHSG Merosot, Investasi Apa yang Cocok?

Eko menyarankan, investor yang memiliki profil risiko agresif sebaiknya menambah portofolio sahamnya menjadi 70 persen, dengan 20 persen ditempatkan pada aset jangka menengah seperti obligasi, dan sisanya 10 persen bisa berupa tunai.

"Bagi yang mau masuk, bisa pilih saham-saham blue chip lebih dulu, selagi harganya murah. Meskipun saham kapitalisasi menengah banyak yang murah, tapi blue chip akan lebih dulu naik," sebutnya.

Sementara untuk investor yang memiliki profil risiko konservatif bisa menempatkan 30 persen portofolionya pada aset jangka pendek menengah seperti obligasi, emas dan pendapatan tetap, 30 persen lagi bisa dialokasikan pada tunai, dan sisanya 40 persen bisa ditempatkan pada aset jangka panjang seperti saham.

Baca juga: Bappebti Blokir 23 Situs Trading Investasi Ilegal

Eko menyebutkan, untuk obligasi bisa masuk ke aset milik pemerintah karena minim risiko default. Sedangkan untuk obligasi korporasi juga menarik, hanya perlu lebih selektif. Di samping itu, bagi investor yang memilih jangka pendek, bisa juga masuk ke pasar uang.

Adapun bagi investor yang memiliki emas dan sudah mencatatkan return di atas 12 persen, direkomendasikan untuk menjual. Sedangkan untuk membeli, masih harus menunggu harga turun.

Di samping itu, untuk menghadapi tingginya tekanan pasar keuangan investor perlu menyiapkan diri untuk segala kemungkinan terburuk, termasuk potensi resesi.

Baca juga: Lebih Untung Investasi Emas atau Saham Produsennya?

"Investor sudah bisa mulai menaikkan dana cadangannya, jika semula hanya tiga kali dari total pengeluaran, bisa ditingkatkan jadi enam kali," tandas Eko. (Intan Nirmala Sari)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Begini tips menyusun portofolio saat pasar keuangan bergerjolak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com