Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Ini Cara Mengatur Aset Alokasi Reksa Dana Dalam Segala Situasi Pasar

Kompas.com - 12/03/2020, 11:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Cara bacanya adalah sebagai berikut

• Sumbu X mendatar adalah bobot saham dalam portofolio. Angka 40 persen artinya sebanyak 40 persen dari investasi ditempatkan pada Saham

• Sumbu Y tegak lurus adalah risiko portofolio terhadap risiko IHSG. Angka 0,5 artinya kombinasi dari suatu portofolio memiliki risiko setara 0.5 kali dari IHSG. Misalkan IHSG turun 10 persen, ada kemungkinan portofolio bisa turun 5 persen

• Biru adalah portofolio dengan kombinasi Saham – Reksa Dana Pendapatan Tetap. Jika Saham 10 persen, maka 90 persen di Reksa Dana Pendapatan Tetap. Jika Saham 40% maka 60% di Reksa Dana Pendapatan Tetap

• Orange adalah portofolio dengan kombinasi Saham – Reksa Dana Pendapatan Tetap – dollar AS. Jika Saham 10 persen, maka 45 persen di Reksa Dana Pendapatan Tetap dan 45 persen di USD. Jika Saham 50 persen, maka 25 persen di Reksa Dana Pendapatan Tetap dan 25 persen di dollar AS.

Menggunakan contoh di atas, untuk kombinasi (biru) 10 persen Saham – 90 persen Reksa Dana Pendapatan Tetap, menghasilkan risiko 0,44 kali IHSG. Artinya jika investor memiliki aset alokasi tersebut dan pasar IHSG sedang turun 20 persen, maka kemungkinan portofolionya akan turun 0,44 x 20 persen = 8,8 persen.

Untuk kombinasi (orange) 50 persen Saham – 25 persen Reksa Dana Pendapatan Tetap – 25 persen USD, menghasilkan risiko 0,49 IHSG. Artinya jika investor memiliki aset alokasi tersebut dan pasar IHSG sedang turun 20 persen, maka kemungkinan portofolionya akan turun 0,49 x 20 persen = 9,8 persen.

Investor yang sudah merasakan ganasnya risiko di reksa dana saham tentu bisa menakar sendiri berapa besar penurunannya.

Jika memang dia nyamannya dengan risiko sekitar 0.7 kali dari IHSG, maka berdasarkan grafik di atas bisa memilih portofolio dengan 60 persen Saham – 40 persen Reksa Dana Pendapatan Tetap (Biru) atau 70 persen Saham – 15 persen Reksa Dana Pendapatan Tetap – 15 persen USD (Orange), karena memiliki risiko paling mendekati 0,7.

Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com