JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan mengeluarkan dana sebesar Rp 500 miliar untuk melakukan buyback sahamnya.
Periode pembelian sahamnya ini akan dilakukan mulai 13 Maret hingga 12 Juni 2020.
“Pembelian kembali saham akan dilakukan secara bertahap dalam waktu tiga bulan sejak tanggal keterbukaan informasi ini,” demikian bunyi keterbukaan informasi Jasa Marga yang dikutip Kompas.com pada Kamis (12/3/2020).
Baca juga: Aksi Buyback Saham Tergantung Likuiditas Masing-Masing BUMN
Manajemen Jasa Marga dalam surat keterbukaan itu menjelaskan, kondisi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia sejak awal 2020 hingga saat ini mengalami tekanan yang signifikan.
Hal tersebut diindikasikan dari penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 18,46 persen.
Kondisi perekonomian regional dan global juga mengalami tekanan perlambatan yang disebabkan oleh wabah virus corona.
Berdasarkan data perseroan, sejak 2 Januari hingga 11 Maret terjadi penurunan harga saham JSMR sebesar 15,9 persen dari Rp 5.175 per lembar saham menjadi Rp 4.350 per lembar saham.
Baca juga: IHSG Jeblok, Momentum Tepat Top Up Reksa Dana Saham
Penurunan harga saham secara signifikan dinilai tidak menunjukan kinerja yang positif.
Atas dasar itu, untuk menunjukan komitmen perseroan dalam meningkatkan nilai pemegang saham dengan cara mengembalikan kelebihan arus kas bebas kepada pemegang sahamnnya melalui aksi buyback saham.
Sebelumnya, Kementerian BUMN telah menginstruksikan beberapa perusahaan plat merah untuk melakukan buyback saham.
Hal ini dilakukan untuk merespon melemahmya Harga Saham Gabungan (IHSG).
“Tadi sudah koordinasi untuk buyback saham, ada 12 bumn yang akan buyback nilainya Rp 7 sampai Rp 8 triliun,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Selasa (10/3/2020).
Baca juga: Erick Thohir Perintahkan 12 BUMN Buyback Saham Senilai Rp 8 Triliun
Arya menambahkan, perusahaan plat merah yang akan melakukan buyback sahamnya, yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, Wijaya Karya, Adhi Karya, PP, Jasa Marga, Waskita Karya, Antam, Bukit Asam dan Timah.
“Periodenya sudah mulai diserahkan kepada masing-masing perusahaan strateginya,” kata Arya.
Arya menjelaskan, aksi korporasi itu dilakukan demi merespon kondisi pasar yang saat ini terjadi.
“Alasannya IHSG turun, baru nilai fundamental perushaaan melebihi nilai transaksi di pasar,” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.