Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Jeblok, Saatnya Investor Balik ke Pasar Modal

Kompas.com - 12/03/2020, 17:42 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

"Contohnya saham Apple Inc, pada tahun 2017 valuasinya dari sisi PEER itu 13 kali. Tapi terakhir dia sudah tembus 20 kali. Ya ibaratnya ada mobil yang harganya Rp 200 juta sekarang disuruh beli pada harga Rp 500 juta. Nah contoh Apple itu terjadi pada semua bursa saham di AS sana, jadi cepat atau lambat dia akan turun, tinggal tunggu pemicu," jelasnya.

Adapun di momen seperti ini, Teguh menyarankan para investor untuk kembali lagi masuk ke pasar modal secara perlahan-lahan.

Dia menyebut, investor bisa menjadikan fenomena ini menjadi investasi jangka panjang.

"Kalau ditanya apa saran saya, ya sudah kita cicil masuk saja. Jangan sekaligus. Enggak perlu kita masuk instrumen yang aneh-aneh karena terakhir kali seburuk ini tahun 2008. Jadi ini kesempatan kita investasi jangka panjang sebenarnya," jelasnya.

Baca juga: IHSG Jeblok, Momentum Tepat Top Up Reksa Dana Saham

Apalagi, kata Teguh, ekonomi di dalam negeri tidak ada masalah. Meski ada fenomena corona, masyarakat masih bisa berbelanja.

Investor pun masih memiliki uang tunai meski saham dan reksa dana turun dalam. Fenomena ini tentu berbeda dengan krisis tahun 2008 dan 1998, yang saat itu terjadi krisis uang.

"Zaman itu, orang enggak bisa beli saham karena enggak punya duit. Sekarang (di fenomena corona) orang punya duit. Ketika pasar turun, mereka siap-siap belanja lagi. Krisis ini tidak sama seperti tahun 2008. Sekarang di luar sana masih banyak uang yang siap masuk ke pasar modal," ucapnya.

Sementara itu, saham-saham yang direkomendasikan adalah saham-saham yang berkinerja baik, seperti saham bluechip.

"Saya masih percaya sama saham-saham yang bluechip, yang secara kinerja enggak ada masalah kayak Telkom, Sampoerna dan Unilever. Karena tahun ini kinerja emiten bagus," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com