Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pipa Gas Bocor di Cakung, PGN: Penyaluran Gas Normal dalam 48 Jam

Kompas.com - 12/03/2020, 19:28 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tim Penanggulangan Gangguan PT Perusahaan Gas Negara (TP PGN) dengan sigap melakukan upaya antisipasi kebocoran jaringan pipa gas di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2020).

Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengamankan lokasi kebocoran melalui pemasangan warning sign.

Kebocoran pipa itu membuat sejumlah pihak terkena dampaknya, mulai dari industri, perumahan, dan pembangkit listrik.

“Saat ini kebocoran sudah tertangani dan proses perbaikan tengah dilakukan,” kata Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Feryanto dalam keterangan tertulis saat berkunjung di lokasi kejadian.

Baca juga: Upayakan Efisiensi Energi, PGN Jalin Kerja Sama Perluasan Pemanfaatan LNG

Pihaknya pun berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan kerja dan keamanan jaringan dalam perbaikan itu.

“Sebisa mungkin dipercepat pengerjaannya, tetapi tetap tidak melupakan safety. Pengaliran gas akan dilakukan secara bertahap,” ujar Redy.

Ia melanjutkan, dalam waktu 48 jam, gas diupayakan mengalir kembali secara normal. Meski demikian, gas untuk pelanggan rumah tangga sudah bisa mengalir kembali.

Baca juga: Gasifikasi 52 Pembangkit, PGN Siapkan Infrastruktur 2,5 Miliar Dollar AS

Sementara itu, Sekretaris PGN Rachmat Hutama memint maaf atas insiden itu, terutama kepada pelanggan yang terdampak.

“Kami akan mengusahakan agar dampak resiko dari kejadian dapat diminimalisir dan aliran gas di sekitar wilayah yang terdampak dapat segera berjalan normal kembali,” ujar dia.

Apresiasi reaksi cepat masyarakat

PGN pun berterima kasih kepada masyarakat yang langsung tanggap mengabari petugas PGN, sehingga insiden kebocoran pipa dapat segera diatasi.

Terkait kejadian emergency yang berpotensi menimbulkan insiden di jaringan gas bumi, masyarakat bisa segera menghubungi call center PGN di 1500645.

Adapun PGN mengharapkan dukungan dari seluruh stakeholder dan masyarakat agar bisa terus memperluas layanan energi, baik gas bumi, energi ramah lingkungan, praktis, dan bebas subsidi bagi ketahanan energi nasional.

Baca juga: Kebutuhan Gas Jatim Meningkat, PGN Perpanjang Kerja Sama dengan Ophir

Berdasarkan informasi dan temuan di lapangan, kebocoran terindikasi disebabkan pekerjaan pihak ketiga yang mengenai pipa gas. Meski begitu penyebab pasti kebocoran masih diselidiki pihak berwajib.

Ke depannya, diharapkan stakeholder terkait dapat meningkatkan kewaspadaan dan bekerja sama dengan PGN jika ada pekerjaan pihak ketiga yang bersinggungan dengan infrastruktur gas bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com