Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shopee Jamin Produk China yang Dijual Terbebas Virus Corona

Kompas.com - 12/03/2020, 21:24 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Head of Public Policy and Goverment Relation Shopee, Radityo Triatmojo mengatakan, produk China yang diperdagangkan pada platform e-commerce mereka dipastikan bebas dari penyebaran virus corona (Covid-19).

"Kita sudah cek dari awal virus ini muncul, gudang-gudang di sana disemprot disinfektan. Jadi, enggak terus kita tiba-tiba normal," katanya di Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Jadi, lanjut Radit, pihak pembeli tidak perlu khawatir jika membeli barang produk buatan China. Karena, pihak penyalur dan menuju ke marketplace Shopee dilakukan pencegahan dua kali penyemprotan disinfektan.

Baca juga: Virus Corona Tak Pengaruhi Penjualan UMKM Shopee ke Luar Negeri

"Itu semua gudang termasuk barang disemprot disinfektan yang tentunya aman buat barangnya baru bisa dikirimkan. Dan sampai sini ada pengecekan lagi," jelasnya.

Sementara mengenai penjualan produk dari China, memang diakui ada penurunan karena keresahan dari para pembeli adanya wabah tersebut.

Radityo menyebut, ada dua faktor penyebab terjadinya penurunan penjualan produk dari China.

Yaitu, wabah virus corona serta aturan ambang batas pembebasan bea impor via e-commerce (de minimis).

"Pasti ada penurunan. Selain itu, ada regulasi de minimis 3 dollar AS, jadi itu berpengaruh. Jadi ada dua hal mempengaruhi mereka," ujarnya.

Baca juga: Shopee Akan Tindak Penjual yang Jual Masker dengan Harga Tidak Wajar

Selain itu, pihak Shopee dan penjual dari China terus berkomunikasi mengenai pengiriman barang apabila terjadi keterlambatan. Shopee menurut dia, selalu menginformasikan kepada para pembeli atas keterlambatan tersebut.

"Pasti ada (pemberitahuan). Seperti mengalami keterlambatan (pengiriman), kayak 10 pesawat jadi tiga pesawat. Intinya sih kita langsung adjust ke sistem juga. Global epidemi bukan sesuatu yang bisa kontrol, nobody control," katanya.

"Kita memastikan keterlambatan atau tidaknya, dan meminta mereka memberitahukan ke buyer-nya," lanjut Radityo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com